Stefanus GNP Wihermawan
Stefanus GNP Wihermawan
Panggilan menjadi imam pupus di tengah perjalanan waktu
lalu merantau ke Pulau Batam. Akhirnya
kembali juga ke Bali dan merintis
usaha tanaman hias. Ia mengaku dukungan modal usaha diperoleh dari Koperasi
Simpan Pinjam Duta Sejahtera. Makanya soal
masuk koperasi, ia mengaku cukup di Duta Sejahtera saja.
Adalah Stefanus Gusti Ngurah Putu Wihermawan, pria kelahiran
Palasari 1 Pebruari 1976 silam yang menuturkan pengalaman hidupnya kepada
Mentik, Jumat (11/10) lalu di Uber Riski
Garden Jalan pantai Nyanyi Utara
Br.Pasti Desa Pandak Gede Kediri Tabanan. Kisahnya berawal ketika
menyelesaikan SD di Palasari lalu
meninggalkan kampong halaman untuk melanjutkan pendidikan di SMP Seminari Roh
Kudus Tuka. Kemudian melanjutkan ke SMA Seminari Roh Kudus Tuka dan bersekolah
di SMAK St. Thomas Aquinas Tangeb namun hanya sampai kelas dua saja. Ngurah
Wihermawan mundur dari seminari. Itu
berarti pupuslah cita-cita menjadi imam.
Usai menamatkan SMAK Thomas Aquinas Tangeb Herman,
demikian akrab disapa, menempuh
pendidikan diploma perhotelan tahun 1993. Maka terbukalah peluang kerja di jasa perhotelan. Ia pernah bekerja di Bali
Cliff Resort Ungasan, pernah training di
Legian Beach dan pernah pula
bekerja di Santika Hotel Tuban milik Kompas Gramedia.
Tahun 1995, suami dari Agatha Hirmawanti Anggoro Kasih
ini memutuskan merantau ke Pulau Batam. Di pulau Segi Tiga Emas itu Herman
bekerja di beberapa hotel antara
lain di Hotel Puri Garden Sedana selama dua tahun dan Notel Hotel selama
tiga tahun. Hingga akhirnya mengambil keputusan, kembali ke Bali tahun 200 silam.
Ayah dari satu putri dan satu putra Sisilia Gusti Ayu
Stella Hermatalia (Kelas VI SDK Thomas)
dan Rafael Gusti Ngurah Viery Hermawan (Kelas III SD Thomas) mulai
merintis usaha tanaman hias tahun 2000 dengan menyewa tanah di Canggu. Usaha
tanaman hias di Canggu itu dikelolanya sampai dengan akhir tahun
2012 lalu pindah ke Jalan Pantai Nyanyi
Utara Kediri sampai sekarang.
Soal modal kerja, selain dari tabungan, juga mendapat
sokongan dana dari KSP Duta Sejahtera Denpasar. Herman mengaku masuk menjadi
anggota Duta Sejahtera sejak tahun 2005 dan sejak itu pula ia menjadikan Duta Sejahtera sebagai tempat
menabung dan tempat memperoleh dana melalui pinjaman. Bahkan Herman mengaku sejak menjadi anggota ia sudah berulang-ulang
memanfaatkan peluang yang diberikan Duta Sejahtera. Bahkan istrinya yang punya
usaha juga mendapatkan dukungan modal
dari Duta Sejahtera.
Menurut Ngurah Hermawan, koperasi di bawah payung
Puskopdit Bali Artha Guna memiliki ciri
khas yakni pelayanan yang baik, administrasi yang
bisa dipercaya, proses tak berbelit-belit dan sangat fleksibel, manajemen yang transparan
dan memberikan keuntungan kepada anggota. Rapat Anggota Tahunan adalah bukti pengelolaan manajemen yang terbuka dan pembagian sisa hasil usaha adalah bukti solider bahwa koperasi memang
milik anggota dan menyejahterakan anggotanya. Jadi siapa saja tak perlu ragu
menjadi anggota koperasi.
Bertani di tanaman hias sangat menjanjikan keuntungan.
Asal tekun dan mampu membangun
jaringan kerja, maka keuntungan dari
bisnis tanaman hias ini menggiurkan.
Demikian dikatakan Stefanus Gusti Ngurah Putu Wihermawan, salah seorang pelaku
bisnis tanaman hias.Dari pengalamannya
selama hampir 13 tahun bergelut
di bisnis tanaman hias, permintaan pasar terhadap berbagai jenis tanaman hias terus meningkat.
Terakhir, permintaan rumput hias di Bali juga sangat tinggi. Sayangnya para
pelaku bisnis tanaman hias harus mendatangkan
produk rumput dari Jawa khususnya dari Malang. Hal ini karena Bali tak
bisa memasok bibit rumput pada hal, ini merupakan peluang kerja.
Menurut Wihermawan, minat masyarakat terhadap tanaman
hias kini mulai bergeser dari benar-benar menyukai tanaman hias ke
menyukai pohon hias. Yang dimaksudkan dengan pohon hias adalah
jenis tanaman buah-buahan seperti kelapa, mangga, jeruk, manggis dan
sebagainya.Para pemilik villa atau rumah pribadi dengan halaman luas tidak lagi hanya menanam bunga tetapi juga
menanam buah-buahan. Selain untuk
keindahan dan kerindangan, buah-buahan juga bisa dinikmati sendiri.
Bagi Ngurah Wihermawan, melayani permintaan konsumen
merupakan hal yang paling utama. Jenis
tanaman apa saja yang mereka minta
maka ia akan memenuhinya. Selain itu
ia juga siap menata taman baik di
hotel, villa maupun rumah tinggal. Menata taman
merupakan hoby yang juga digelutinya
karena pada dasarnya dirinya
menyukai tanaman.
Ada hal yang positif
dirasakannya dengan masuk menjadi
anggota koperasi. Di koperasi ada seribu
lebih anggota berarti ada seribu lebih
mitra kerja. Dari mereka, Wihermawan
mengaku sering mendapatkan
informasi peluang kerja. Jadi koperasi bukan saja sekedar tempat menyimpan dan meminjam uang tetapi
membangun jaringan kerja untuk mendukung kelancaran bisnis.
Nah, bagi anggota koperasi di bawah payung Puskopdit Bali
Artha Guna, kalau perlu tanaman hias atau
menata taman, bisa menghubungi Uber Riski Garden di HP 08123668401 atau 0361 9009427 e-mail: uberriskigarden@yahoo.com. Atau langsung dating ke Jalan Pantai Nyanyi Utara Br.
Pasti Ds Pandak Gede Kediri Tabanan.*agust g thuru
Komentar
Posting Komentar