I Gede Indra,SE,M
Komitmen Pada Jati
Diri Koperasi
Pertumbuhan
koperasi di Bali hingga saat ini sangat menggembirakan. Dari 4.207 unit,
koperasi yang aktif sebanyak 3.766 unit dengan anggota 812.914 orang, aset 4,367 triliun, karyawan termasuk manajer
17.227 orang, volume usaha 3,513 triliun dan SHU 131.063 miliar. Ini tidak
lepas dari upaya Pemerintah dan seluruh stake holder untuk menjadikan Bali
sebagai Provinsi Koperasi.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Bina Lembaga Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra, S.E., M.M. saat menyampaikan
makalahnya pada Diklat untuk calon Kepengurusan yang dilaksanakan oleh KSP
Wisuda Guna Raharja, 23 November 2011 lalu. Ia mengakui masih ada kendala antara lain menyangkut
organisasi dan manajemen koperasi. Untuk itu jalan keluar harus segera
diupayakan. Pemerintah sendiri senantiasa melakukan berbagai upaya baik
pembinaan, diklat, motivasi, akses pasar, termasuk juga dalam hal permodalan.
Dikatakannya
pada prinsipnya koperasi dapat bersaing di era global dan siap menghadapi pasar
bebas, asal menerapkan prinsip dan jati diri koperasi, meningkatkan kuantitas
dan kualitas anggota, meningkatkan
hubungan kerja sama antar koperasi (primer dan sekunder) maupun dengan mitra
bisnis lainnya, selalu meningkatkan pelayanan dan menerapkan prinsip manajemen
modern dan berani melakukan amalgamasi atau merger untuk skala usaha lebih
besar.
Dikatakan Gede Indra, pelatihan kepengurusan
koperasi merupakan hal
yang jarang dilakukan di Bali.
Bahkan, dalam catatan Dinas Koperasi UKM
Provinsi Bali pelatihan calon
kepengurusan yang dilakukan oleh KSP Wisuda Guna Raharja merupakan
kali pertama. “Dari sekian kali saya menghadiri pembukaan Diklat
Koperasi, ini adalah Diklat pertama yang secara khusus dilaksanakan untuk
menyiapkan calon-calon kepengurusan”, kata Gede Indra didampingi oleh Kasi
Organisasi dan Tata Laksana Anak Agung Prami.
Disampaikan pula Gede Indra bahwa Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
Bali menyambut gembira dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada
KSP Wisuda Guna Raharja atas Diklat yang dilaksanakan. Beliau menilai bahwa ini
sangat bermanfaat tidak saja bagi peserta Diklat tetapi juga bagi kelangsungan
hidup koperasi. “Sebagai Koperasi Berprestasi Peringkat I Tingkat Provinsi Bali
dan Koperasi Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2010, Wisuda telah menerapkan
prinsip koperasi yaitu pendidikan koperasi”, ungkap Kadis Koperasi dan UKM
Provinsi Bali dalam sambutannya yang dibacakan oleh I Gede Indra.
Ditegaskan
juga bahwa Dinas Koperasi dan UKM Bali telah mengusulkan KSP Wisuda Guna
Raharja sebagai koperasi skala besar tingkat nasional. Untuk itu Wisuda memang
perlu diurus oleh pengelola yang berkualitas dalam rangka mewujudkan tujuan
koperasi yaitu kejejahteraan anggota. “KSP Wisuda Guna Raharja perlu dikelola
pengurus dan pengelola yang visioner, kredibel, mempunyai integritas yang
tinggi untuk memajukan koperasi, menjawab tantangan yang makin komplek ke
depan, mengantarkan tujuan koperasi yaitu kesejahteraan anggota.” Demikian
penegasan Kepala Dinas Koperasi dan UKM sembari menunjukkan bahwa banyak contoh
yang bisa dipakai pelajaran seperti di Kalimantan Barat, yang telah menerapkan
prinsip manajemen modern, kaderisasi kepemimpinan, teknologi informasi,
pendidikan yangberkelanjutan di semua lini untuk melayani jumlah anggota
ratusan ribu.
Diklat
yang diikuti oleh 21 orang peserta tersebut menyajikan materi Character
Building oleh F.X Soenaryo, Praktik Hukum dalam Mengelola Koperasi Secara
Profesional oleh Hidayat Permana dari BPKH Dekopinwil Bali, Organisasi oleh
Ketut Murdana, Motivasi dan Leadership oleh S. Hayong, dan Studi LKSB oleh Gede Sutmasa.****agust g thuru
Komentar
Posting Komentar