Leonardus I Wayan Sujadi
Leonardus I Wayan Sujadi
Dari Guru ke Koperasi
Hidup
itu pilihan termasuk memilih pindah profesi. Dan soal pilihan hidup Leonardus I Wayan Sujadi punya kisah menarik.
Ia mengenyam pendidikan akademik
keguruan, mengajar sebagai guru tetapi
kemudian menggeluti dunia pariwisata. Terakhir ia menggeluti dunia asuransi dan
wirausaha sambil aktif di koperasi.
Ditemui di Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya, Ketua
Pengurus Puskopdit Kubu Gunung masa
bakti 2011-2013 Leonardus I Wayan
Sujadi mengaku bangga menjadi bagian dari sejarah
Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya.
Sebagai anggota Kopdit Kubu Gunung Leo
mengaku bangga dan
sebagai orang yang diberikan
kepercayaan oleh anggota sebagai Ketua Pengurus, ia mengaku
belajar banyak hal dari penugasan
tersebut.
Berada
di lingkaran Kopdit Kubu Gunung bagi
Leo adalah berkah dan tuntunan Yang Maha Esa. Sebab jika menoleh ke belakang, perjalanan
hidupnya justru penuh lika-liku sebelum akhirnya sampai di Kubu Gunung.
Mengenyam pendidikan keguruan, Leo
memang sempat menjalani profesi sebagai
guru. Tahun 1978 sampai 1980 Leo merantau ke Kalimantan Timur tepatnya di
Kota samarinda. Di kota itu ia mengajar di sebuah SMP selama dua tahun. Rupanya
daya tarik kampong halaman Bali masih
terlalu kuat sehingga mendorongnya
kembali lagi ke Bali.
Di Bali
Leo pernah mengajar di SMPK Swastiastu (kini SMPK St. Yoseph) tahun 1980
sampai 1989 kemudian pindah ke SD
Swastiastu (SDK St. Yoseph) dan SD Swastiastu
Tuka (SDK St. Thomas Aquina) dari
tahun 1989 sampai 1991. Ternyata selama
sebelas tahun menjalani profesi guru
bukan jaminan bagi Leo untuk
tetap berdiri teguh dalam profesi guru yang
dijuluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa itu. Sebuah pilihan
lagi-lagi dibuatnya yakni
meninggalkan profesi guru dan
pergi ke dunia yang lebih profan.
Tahun
1991 Leo mengambil keputusan untuk meninggalkan dunia pendidikan dan
masuk ke industri pariwisata.Ia
pernah bekerja di sejumlah hotel berbintang. Misalnya ia pernah bekerja di
Hotel Waterboom Kuta, Bali Gardenia
Mumbul dan Le Meridian (Pan
Pasific) Tanah Lot. Profesi sebagai pekerja
di sector industri pariwisata
dijalaninya sampai tahun 2011.
Tapi bukan berarti berhenti berkarya
karena pilihan lain pun diambil karena
hidup untuk kerja dan kerja untuk hidup.
Tahun
2011 Leo memutuskan berhenti dari hingar bingar dunia pariwisata dan menekuni profesi baru yakni Agen Asuransi
Prudential dan mengelola kerajinan tangan
membuat ingke dari bahan rotan sampai sekarang. Di tengah
perjalanan sejarah pengalaman hidup,
Leo bergabung di sejumlah koperasi termasuk Koperasi Kredit Kubu Gunung. Di Kopdit Kubu Gunung inilah
Leo mendapat kepercayaan ikut mengelola sebagai Pengurus bahkan sebagai Ketua
Pengurus.
Sebagai
Ketua Pengurus Leo tentu saja ikut memikirkan
pembangunan gedung Kubu Gunung Center dan Gedung Asah Panji. Ia bangga karena
keluarga besar Kopdit Kubu Gunung
mampu mewujudkan impian memiliki sebuah
pusat kegiatan yang representatif. Lebih
bangga lagi karena Kopdit Kubu Gunung kini berkembang menjadi kopreasi yang
diperhitungkan baik local Bali maupun nasional.
Mulai
November 2013 ini Leo diberikan
kepercayaan sebagai Ketua Tim
Pengelola Gedung Kubu Gunung Center.
Tugas ini akan diembannya selama satu
tahun ke depan dan ini merupakan bentuk kepercayaan Kopdit Kubu Gunung kepadanya. Soal statusnya sebagai Ketua Pengurus Kopdit Kubu
Gunung, Leo mengaku akan berakhir pada RAT Tahun Buku 2013 nanti.***agust g thuru
Komentar
Posting Komentar