Kursi Legislatif di Pileg 2014
Yang Terpilih dan Tergusur
Pemilu Legislatif 2014 ini memasuki tahap penetapan calon terpilih untuk melenggang ke gedung dewan baik di Senayan Jakarta maupun di Gedung Dewan Renon Denpasar dan di gedung dewan kabupaten dan kota. Khusus Caleg DPR dan Calon Senator Bali siapa yang bakal melenggang ke Senayan?
Komisi
Pemilihan Umum Provinsi Bali kini sedang
melakukan rekapitulasi perolehan suara
masing-masing Calon Legislatif, baik Caleg
DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten dan Kota serta Dewan Perwakilan
Daerah. Meskipun belum ada penetapan secara resmi namun dari hasil rekapitulasi
di tingkat KPUD Kabupaten/Kota sudah
bisa diperkirakan siapa saja yang bakal melenggang mulus ke Senayan Jakarta. Sudah
bisa diketahui Caleg mana saja yang bakal menduduki kursi Dewan di Renon
Denpasar, juga di gedung dewan Kabupaten
dan Kota di Provinsi Bali.
Pada
Pileg 9 April 2014 lalu sebanyak
3.220 Calon Legislatif berpacu atau berkompetisi untuk merebut simpatik dari 2.936.235 suara rakyat yang tersebar di delapan
kabupaten dan satu kota. Ribuan Caleg itu
berkompetisi merebut 384.189 suara di Badung, 180.602 suara di Bangli,
532.019 suara di Buleleng, di Gianyar 358.697 suara rakyat, di
Jembrana 222.129 pemilih, di Karangasem 378.091
pemilih, di Klungkung 153.521 suara, di Denpasar 407.475 suara dan di Tabanan 355.512 suara.
Pemilu Legislatif 2014
ini benar-benar sebuah
kompetisi paling bergengsi dan berbiaya
tinggi yang dimainkan oleh 3.220 Caleg. Mereka adalah 99 Caleg untuk merebut 9
kursi di DPR RI dan 458 Caleg untuk merebut 55 kursi yang disediakan di Gedung
DPRD Provinsi Bali. Selain itu ada 374 Caleg yang berkompetisi merebut 45 kursi di Buleleng, 227 Caleg merebut 35 kursi DPRD jembrana dan 313 Caleg merebut 45 kursi di karangasem. Selanjutnya 30 kursi DPRD
Klungkung diperebutkan oleh 236 Caleg, dan 40 kursi DPRD Gianyar diperebutkan
oleh 315 Caleg. Di Kota Denpasar sebanyak 372 Caleg berjuang merebut 45 kursi dan di Kabupaten
Tabanan 40 kursi DPRD diperebutkan oleh
297 Caleg. Sedangkan 4 kursi Senator (DPD) diperebutkan oleh 41 Calon Anggota DPD.
Dari hasil rekapitulasi di tingkat
Kabupaten, sudah bisa diperkirakan
siapa saja Caleg yang lolos ke DPR, DPD, DPRD Bali dan DPRD
Kabupaten dan Kota. Demikian juga dari hasil rekapitulasi perolehan suara yang dilakukan KPU Bali Rabu hingga Kamis (23-24/4) menunjukkan
PDI Perjuangan menang mutlak di
Bali dan meloloskan
mayoritas Caleg ke DPR, DPRD Bali, DPRD
Kabupaten dan Kota. Perolehan suara untuk
DPR yang diperoleh PDI
perjuangan mencapai 872.885 suara
sedangkan Golkar 329.620 suara, Partai Demokrat 311.246 suara dan Gerindra 219.521 suara. Partai lainnya tidak mampu mengumpulkan suara hingga mencapai angka 100
ribu yakni Nasdem 60.969 suara, PKB 39.281suara, PKS 37.090 suara, PAN
23.628 suara, PPP 15.047 suara, Hanura 77.247 suara , PBB 3.731 suara dan PKPI 33.985
suara.
Khusus untuk DPR RI Caleg incumbent masih
berjaya dalam perolehan
suara meskipun ada new comer atau wajah baru yang berhasil lolos ke Senayan. Sedangkan untuk DPD
hanya satu incumben yang dipastikan lolos ke Senayan sedangkan
tiga orang lainnya merupakan
pendatang baru namun nama mereka
sudah tak asing lagi di panggung politik.
Dari 3.220 Caleg DPR, DPD, DPRD Provinsi,
Kabupaten/Kota yang berkompetisi merebut 414 kursi. Artinya ada
2.806 Caleg yang pasti gagal
termasuk 1.184 Caleg perempuan. Sejumlah
Caleg yang incumben yang
sudah mengetahui gagal meraih dukungan
sudah menyatakan menerima
kekalahan dengan jiwa besar. Sebagian kecil lainnya bertingkah aneh misalnya dengan meminta kembali dana punia yang pernah diberikan kepada warga, menutup jalan atau
menunjukkan gejala kejiwaan yang aneh alias depresi.*agust g thuru
· Caleg DPR Dapil Bali
Yang Terhenti dan Mulus ke Senayan Jakarta
Wayan
Koster
Made
Urip
Sumarjaya
Linggih
Nyoman Dhamantra
AAB Adhi Mahendra
Putu
Sudiartana
Mayoritas
wajah lama DPR RI Dapil Bali hasil
Pemilu 2009 diprediksi berhasil kembali
ke Senayan Jakarta. Namun secara mengejutkan
tampil pemain baru yang mampu
menggusur keperkasaan politisi berpengalaman sesama partai.
Pada
Pemilu 2009 silam masyarakat Bali mempercayakan sembilan anggota DPR
untuk duduk di Gedung Senayan Jakarta. Mereka adalah Wayan Koster,Made Urip, Nyoman Dhamantra dan IGA Rai
Wirajaya dari PDI Perjuangan, Gede
Sumarjaya Linggihdan IGK Adhiputra dari
Golkar, Jero Wacik dan Wayan Sugiana
dari Partai Demokrat dan AA
Jelantik Sanjaya dari Partai
Gerindra.Jero Wacik kemudian di-PAW-kan
karena ditunjuk menjadi Menteri
Kabinet Indonesia Bersatu II dan penggantinya adalah Gede Pasek Suardika.
Di Pemilu Legislatif 2014 ini sejumlah
wajah lama bakal tergusur dari
kursi DPR RI. Dari hasil hitung sementara
perolehan suara untuk DPR RI
Dapil Bali empat caleg incumben PDI Perjuangan dipastikan lolos ke Senayan.
Mereka adalah I Wayan Koster yang
mengantongi 260.342 suaradisusul Made Urip dengan 166.430suara, IGA Rai Wirajaya dengan 75.252suara dan Nyoman Dhamantra dengan 70.590suara.Dari perolehan suara PDIP untuk DPR yang cukup signifikan tersebut, sangat besar
peluang mantan Bupati Klungkung Wayan Candra
untuk lolos ke Senayan dengan mengoleksi
55.612 suara. Itu berarti PDI Perjuangan kemungkinan akan berhasil mengantarkan lima kadernya ke Gedung
Senayan Jakarta.
Sementara Partai Golkar pada Pemilu Legislatif
2014 ini hanya berhasil
mengumpulkan 329.620 suara tidak beda
jauh dengan perolehan suara pada Pemilu
2009 yang juga mencapai 327.124 suara.
Dengan jumlah tersebut Golkar berpeluang
mengantarkan dua kadernya ke Senayan Jakarta. Dari perolehan suara Caleg I
Gede Sumarjaya Linggih dengan 127.409
suara dan pendatang baru AAB Adhi Mahendra
yang mengantongi 61.982 suara memiliki peluang tersebut. Mahendra
merebut posisi dari ayahnya sendiri IGK Adhiputra yang
memilih tak maju lagi di Pemilu 2014 ini.
Partai Demokrat di Bali pada pemilu
2014 hanya berhasil meraup 311.246 suara naik 102.644
suara dari Pemilu 2009 yang mencapai angka 298. 602 suara. Besar peluang Demokrat juga akan mengantarkan dua kadernya ke Senayan Jakarta. Caleg Demokrat yang
berpeluang ke Senayan itu adalah Jero Wacik yang kini Menteri ESDM yang
mengantongi 91.299 suara dan pendatang
baru Putu Sudiartana yang mengantongi
71.086 suara. Putu Sudiartana
merebut kursi yang pada 2009-2014
ditempati oleh Wayan Sugiana.
Bagaimana dengan Gerindra? Pada
Pemilu 2009 lalu Gerindra berhasil
merebut satu kursi DPR dan AA
Jelantik Sanjaya melenggang ke gedung
Senayan. Pada Pemilu 2014 ini Partai
Gerindra berhasil meraih 219.521 suara naik hamper lima kali lipat dibandingkan dengan Pemilu 2009 yang hanya meraih 47.327
suara. Jika Gerindra berhak atas satu kursi maka IB Putu Sukarta yang mengantongi 51.745 suara bakal melenggang ke Senayan.
Sejumlah caleg dengan nama beken dan
memiliki pengalaman politik yang tak
diragukan yang digadang-gadang bakal merebut kursi DPR RI justru
kalah dalam perolehan suara. Misalnya
Caleg nomor urut satu Partai Nasdem
Ida Bagus Oka Gunastawa yang pernah
malang melintang di DPD Golkar Bali belum berhasil melenggang ke
Senayan karena perolehan suara yang belum memenuhi untuk satu kursi DPR.Nama lainnya AA Sagung
Anie Asmoro yang pernah duduk di DPRD Bali juga gagal terpilih.
Demikian juga Tutik Kusuma Wardhani yang saat ini Ketua
Komisi II DPRD Bali dan Putu Supadma
Rudana yang termasuk elit Demokrat di
DPP juga gagal melenggang ke Senayan. Nama beken lainnya Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles juga gagal melenggang ke Senayan Jakarta karena perolehan suara Hanura di Bali tidak
memenuhi target sesuai yang direncanakan.*agust g thuru
· Calon Petahana DPD
dan legislatif
Yang Tersanjung dan Tergusur
Calon DPD Dapil Bali, siapa melenggang ke Senayan
Jakarta?
Peta
politik Pemilu Legislatif di Bali pada tahun 2014 ini benar-benar penuh
persaingan. Pemilu Legislatif menjadi
ajang untuk mencari simpatik sekitar tiga juta lebih pemilih di Bali.
Pemilu Legislatif 9 April 2014 ini ternyata tidak menjadi jaminan bagi calon
petahana (incumben) untuk melangkah mulus ke kursi dewan. Buktinya ada petahana yang dipastikan
tergusur.
Saat
ini para calon legislatif baik DPR,DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten dan DPRD
Kota sedang menunggu ‘penuh cemas’ hasil
akhir rekapitulasi perolehan suara Pileg
9 April 2014 lalu. Para Caleg memang pantas cemas karena yang
memperebutkan sekitar tiga juta lebih
pemilih di Bali bukan hanya sepuluh atau
duapuluh calon tetapi ratusan Caleg.
Lagi pula keberadaan Calon Petahana (Incumben)
masih merupakan pesaing kuat
yang bisa menghadang langkah pendatang baru untuk melenggang mulus ke
gedung dewan baik di Jakarta, di
Bali maupun di Kabupaten dan Kota.
Dari
penghitungan suara sementara, sudah
secara kasat mata terlihat ada sejumlah
calon incumben yang masih meraup dukungan konstituennya
seperti pada Pemilu Legislatif 2009 lalu. Namun di saat yang sama juga ada incumben yang
kemungkinan ditinggalkan oleh
konstutuennya. Memang di Pileg 2014 ini
hampir semua anggota DPR RI
Dapil Bali hasil Pemilu Legislatif 2009
kembali mencalonkan diri. Demikian juga Calon anggota DPD hasil Pemilu 2009 juga kembali berlaga di Pemilu DPD 2014 ini.
Di DPRD
Provinsi Bali juga hampir semua anggota
DPRD hasil Pileg 2009 kembali berlaga di Pileg 2014 meskipun ada beberapa yang
terdepak dan entah terpaksa atau dengan sungguh hati mencalonkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan
Daerah. Demikian juga di DPRD Kabupaten dan Kota seluruh Bali, sekitar 80
persen anggota DPRD hasil Pemilu Legislatif 2009 kembali
ke gelanggang Pemilu Legislatif 2014. Memang tidak semuanya berhasil
mempertahankan suara konstituennya
pada pemilu 2009 lalu,
tetapi keberadaan incumben ternyata masih meraup suara dalam jumlah yang sangat besar
bahkan bisa melampau ambang batas
BPP.
Seperti
diketahui pada Pemilu Legislatif 2009 lalu
Dapil Bali meloloskan sembilan
anggota DPR RI dan 4 anggota DPD ke Gedung Senayan Jakarta. Dari Sembilan anggota DPR RI, empat orang
dari PDI perjuangan, dua orang dari Partai Golkar, dua orang dari Partai
Demokrat dan satu orang lagi dari Partai Gerindra. Sedangkan untuk DPD kuota empat orang dari
30 calon lolos ke gedung Senayan
Jakarta.
Dengan menyimak perolehan suara partai politik
peserta Pemilu 2014 di Bali dimana PDI
Perjuangan mengalami peningkatan cukup signifikan, sangat mungkin PDI
Perjuangan akan menambah satu kursi ke
Senayan, namun bukan dari incumben tetapi
dari pendatang baru. Partai Demokrat
yang mengalami penurunan perolehan
suara di seluruh Indonesia termasuk di
Bali kemungkinan besar akan menyusut satu kursi sedangkan Golkar akan tetap
mempertahankan dua kursinya di DPR RI.
Sedangkan Gerindra kemungkinan besar
juga akan menambah satu kursi lagi di
DPR RI.
Pemilu
Legislatif 2014 ini benar-benar menjadi arena pertarungan antara
wajah lama yang sudah bertengger di kursi Dewan sejak pemilu
2004 dan
petarung-petarung wajah baru yang pernah gagal pada Pemilu 2009 namun berkesempatan kembali di 2014 ini.
Walaupun harus diakui
ratusan orang dipastikan
gagal dan mulai membuat ulah dengan
bertingkah aneh layaknya orang
yang depresi atau stres berat.***agust g thuru
Caleg PDI Perjuangan Menuju Puncak
Wayan
Koster
Made
Urip
Gede
Sumarjaya Linggih
Laju
Caleg incumben PDI Perjuangan untuk
melesat ke Gedung DPR Senayan sepertinya
sulit untuk diempang lagi. Sementara di DPD, langkah Rektor Universitas Mahendradatta terus merangsek mengalahkan lawan-lawannya yang
adalah incumben.
Pada
Pemilu 2009 lalu, sembilan anggota DPR
berhasil melenggang ke Gedung
Senayan Jakarta. Mereka adalah Wayan Koster,Made Urip, Nyoman Dhamantra dan IGA Rai
Wirajaya dari PDI Perjuangan, Gede
Sumarjaya Linggihdan IGK Adhiputra dari
Golkar, Jero Wacik dan Wayan Sugiana
dari Partai Demokrat dan AA
Jelantik Sanjaya dari Partai Gerindra.
Sedangkan untuk DPD pada Pemilu 2009 meloloskan IGN Alit Kelakan, I Nengah
Wiratha, I Wayan Sudirta dan I Kadek Arimbawa alias Lolak. Jero Wacik kemudian
di-PAW karena ditunjuk menjadi Menteri Kabinet Indonesia
Bersatu II dan penggantinya adalah Gede Pasek Suardika.
Tidak semua calon incumben ini akan
lolos ke Gedung Senayan pada 2014
ini. Namun yang mengejutkan adalah ada incumben
yang bisa mempertahankan suara
konstituen yang diperolehnya pada
Pemilu Legislatif 2009 lalu. Dari perolehan suara sementara di sejumlah daerah pemilihan tampaknya politisi PDI perjuangan Wayan Koster
akan mengulang prestasi yang sama seperti tahun 2009 lalu yang mencapai 185.000
suara dan menembus angka pembagi pemilih.Saat ini, dari perhitungan sementara
perolehan suara Wayan Koster telah
mengantongi 120.156 suara, disusul Made Urip yang
mengantongi suara sementara 73.367 juga
dari PDI perjuangan lalu Gede Sumarjaya
Linggih dari Golkar dengan suara sementara 57.776 suara, Jero Wacik dari Partai Demokrat 36.422 suara.
Jika benar PDI Perjuangan bakal
menambah satu kursi lagi di DPR RI, maka
mungkinkah mantan Bupati
Klungkung Wayan Candra akan kebagian kesempatan? Pasalnya
perolehan suara sementara yang diraih Wayan Candra lebih unggul dibandingkan dengan dua calon petahana PDI perjuangan yakni Nyoman
Dhamantra yang baru mengumpulkan suara sementara 20.186
dan IGA Rai Wirajaya yang baru mengoleksi suara sementara 18.185. Wayan Candra saat ini mengoleksi sementara 29.792
suara. Nama-nama calon
lainnya yang juga mengoleksi suara sementara cukup
signifikan antara lain AA Bagus Adhi Mahendra
Putra dari Golkar dengan 21.240 suara
dan Gede Ngurah Wididana yang mengoleksi
20.308 suara.
Dengan menyimak perolehan suara Gerindra
yang cukup meningkat di Bali,
sangat mungkin Gerindra akan mengirim
dua calonnya ke Senayan Jakarta. Sedangkan Partai Demokrat disebut-sebut akan kehilangan satu kursi dan berpindah
ke Partai Nasdem.Ketua DPW Nasdem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa membenarkan
perolehan suara partainya pada
pemilu Legislatif di Bali 9 April lalu
sesuai dengan target. Partainya dipastikan mengirim
satu DPR RI ke Senayan. Sedangkan di Provinsi Bali Nasdem mengirim dua kursi, DPRD Badung satu kursi, Kabupaten Badung 4 kursi,
Jembrana 1 kursi, DPRD Karangasem 6 kursi, DPRD Kota Denpasar 1 kursi dan DPRD
Buleleng 4 kursi.***agust g thuru
Wajah
Baru di DPD Dapil Bali
Arya Wedakarna
Cok Ratmadi
Kadek Arimbawa
Gede Pasek Suardika
Dari perhitungan sementara perolehan suara calon DPD
Bali, tampak pendatang baru mendominasi dan menggeser popularitas para incumben. Bahkan nama
IGN Alit Kelakan yang pada Pemilu
2009 tertinggi meraih suara terdepak dari
empat besar. Demikian juga nama I Wayan
Sudirta dan I Nengah Wiratha tergusur
dari empat besar.
Pada Pemilu DPD 2009 lalu IGN Alit
Kelakan yang juga mantan Wakil Gubernur Bali 2003-2008 berada di peringkat pertama dengan mengoleksi
218.100 suara menysul I Nengah Wiratha dengan 132.320 suara, I Wayan Sudirtha dengan
129.740 suara dan I Kadek Arimbawa
125.980 suara. Kecuali I Kadek
Arimbawa, tiga nama lainnya justru terpental dari empat besar. Mudah-mudahan hal ini baru merupakan perhitungan suara
sementara, tetapi jika tidak, maka bisa
dipastikan nama IGN Alit Kelakan, Nengah Wiratha dan Wayan Sudirta tergusur dari
DPD Dapil Bali.
Dari perhitungan suara sementara
dalam minggu ini empat besar yang menempati posisi teratas adalah IGN Arya Wedakarna yang adalah Rektor Universitas Mahendradatta, AA Ngurah Oka
Ratmadi yang kini Ketua DPRD Bali dan
Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Kadek Arimbawa
atau yang dikenal juga dengan nama Lolak yang adalah incumbent dan Gede Pasek Suardika yang
kini masih duduk sebagai Anggota
DPR dari Partai Demokrat. Dari suara sementara itu IGN Arya Wedakarna unggul dengan 91.465 suara, AA Ngurah Oka
Ratmadi 81.445 suara, KadekArimbawa 80.669 suara dan Gede Pasek Suardika 77.996
suara.Sementara suara sementara yang diperoleh IGN kesuma Kelakan 46.125
suara, Wayan Sudirta 30.315 suara dan Nengah Wiratha 26.111 suara.
Perolehan suara ini masih sementara
karena rekapitulasi suara masih sedang dilakukan di seluruh Bali. Tetapi secara matematis, sangat mungkin empat
calon ini akan terus melejit
mengingat popularitas keempat
calon ini tak diragukan. Sosok IGN Arya Wedakarna, sosok controversial yang
pernyataan-pernyataannya sering menimbulkan pro dan kontra. Ia adalah tokoh
muda Bali yang dikenal kritis meskipun
terkesan tidak nasionalis
dan ia adalah rector termuda di Indonesia yang saat ini berusia 34
tahun. Kuat dugaan, Arya Wedkarna mendulang
suara pemilih pemula yang adalah kaum muda.
Sementara sosok AA Ngurah Oka Ratmadi memang sudah dikenal luas dan punya basis dukungan hampir di seluruh
Bali. Ia adalah mantan Bupati Badung yang saat ini
adalah Ketua DPRD Bali dan Ketua
DPD PDI Perjuangan. Ia masuk ke calon DPD
karena diminta oleh PDI Perjuangan,
artinya ia mewakili partai. Sedangkan sosok Kadek Arimbawa dikenal luas masyarakat Bali karena selain ia adalah incumbent juga
seorang seniman lawak yang
banyolan-banyolannya sangat disukai
masyarakat. Sementara sosok Gede Pasek Suardika, dikenal luas masyarakat karena sebagai anggota DPR cukup vocal dan sering tampil di televisi.
Sayangnya, upaya untuk menyandingkan perempuan di DPD
tahun 2014-2019 mungkin tak akan menjadi kenyataan. Salah seorang calon perempuan yang diutus Partai Golkar untuk
duduk di DPD Dewa Ayu Putri Sri Wigunawati untuk sementara mengantongi
27.927 suara terpaut sedikit dengan
Ketua Komisi I DPRD Bali I Made
Arjaya yang sementara mengumpulkan
28.079 suara. Meskipun baru angka
sementara namun kalaupun ada
pertambahan, jumlahnya pasti tidak bisa
menyaingi empat besar yang suara sementaranya sudah puluhan ribu suara.*agust g thuru
Caleg
Perempuan Sekedar Pelengkap
Caleg Perempuan di Pileg DPR RI disebut-sebut
secara politis hanya sekedar
pelengkap belaka atau untuk
memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan di Daftar Tetap Calon.
Meskipun muncul sanggahan dari para
petinggi Parpol yang menolak menyebut
Caleg perempuan sebagai pelengkap belaka, namun terbukti, perolehan suara Caleg
Perempuan tidak mungkin menghantar satupun perempuan ke Gedung
Senayan Jakarta.
Khusus Pemilu Legislatif DPR RI, pada Pileg 2014 ini adalah
sebuah kompetisi 100 Calon legislatif
untuk merebut tiket ke Gedung DPR
senayan Jakarta. Ada wajah lama, wajah baru, tokoh terkenal
di Bali, Caleg sekedar
pelengkap daftar tetap caleg dan
caleg perempuan.
Partai pendatang baru yakni Partai Nasdem menempatkan
9 Caleg untuk merebut tiket ke
Senayan Jakarta. Ketua DPW Nasdem Bali
Ida Bagus Oka Gunastawa,SE bertengger
di nomor urut pertama dan diklaim oleh Nasdem Bali berhasil melenggang ke DPR RI. Caleg berikutnya DR. Drs. Anak Agung Gde Raka, M.Si,
Luciana Ayu Sukmawati, SE, Drs. Made Adi Djaya, I Wayan Kaler Sudira, B.sc, Dra.
Sri Rahma Dani Fitri, Brigjen (Purn) TNI Anak Agung Gde Suardhana, Drs. I
Nengah Widya Antara dan Luh Putu Nopi Seri Jayanti, SH.
Partai Kebangkitan Bangsa yang secara mengejutkan bertengger di urutan kelima perolehan suara
secara nasional, untuk Bali mengusung
sembilan Caleg. Mereka adalah H.
Romi Basarah, I Wayan Setiawan, Iin Dwi Linawati, Fathol Bari, H. Budi
Priyatno, SE, MM, Syafaatun, H. Soesiyanto, S.Sos, Fatmah dan Wahyu Maryono.
Sedangkan PKS jamya mengusung lima Caleg yakni Oktan Hidayat, Agus Yulianto,
Chairunnisa, I.G.A.G.Eka Wahyu Prihadi S, S.Ked dan Yunanistya Rahmadhiani, ST.
Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan mengusung 9 Caleg
yakni Drs. I Made Urip, M.Si, DR. I Wayan Koster, Dra. I G Agung Putri
Astrid, MA, I Gusti Agung Rai Wirajaya, MM, Nyoman Dhamantra, I Gusti Ayu Siti
Ariesyuni, SE, DR. I Wayan candra, I Wayan Bagiarta dan Desak K. Kutha Agustini.
Sedangkan Golongan Karya juga mengusung
9 Caleg yakni Gde Sumarjaya Linggih, SE,
A. A. Bagus Adhi Mahendra Putra, Anak Agung Sagung Anie Asmoro, SS, M.Si, I
Gede Krisna Putra, Ricky Thomasia Naro, SE, Ni Nyoman Ayu Arni, SE, MM, Erwin
Siregar, SH., MH, Ir. I Nengah Manumudhita, MM dan Komang Candra Dewi.
Partai Gerindra juga mengusung 9
Caleg DPR yakni Anak Agung Bagus
Jelantik Sanjaya, MBA, Ida Bagus Putu Sukarta, SE., M. Si, Nyoman Partini, SH,
MH, Ir. IGK Adhiatmika, Ni Nyoman Sukerti, S. Sos, Pino Jeffta Udayana Bahari,
Ir. Nyoman Ray Yusha, MM, Made Jayantara, SH dan Yani Handayani.
Partai Demokrat mengusung
9 Caleg diantaranya Menteri
ESDM Jero Wacik, Drs. I Wayan Sugiana,
MM, Tutik Kusuma Wardhani, SE, MM, M.kes, Putu Supadma Rudana, I Nengah Sutisna,
Renanda Laksita, I Putu Sudiartana, Putu Taman Indrayani, SH dan I Gusti Putu
Eka Mulyawan Wira Senapati, SE, Ak. Partai Amanat Nasional juga mengusung 9
Caleg yakni Brigjen Pol ( Purn.) Drs. Njoman Gede Suweta, MH, Ida Bagus
Wirahadi, Buniaty Usman, A.A.Sagung Mirah Mardiani,S.Sos, Drs. I Wayan Nuada,
SH, MM, Gamin Samallo, S.Ip, Zaenal Abidin, Lilia Gusti Ayu dan Riznayani, SH.
Partai Persatuan Pembangunan hanya
mengusung 5 Caleg yakni Faisal Ahmad, SH, MH, Kurnia Ramadhani, ST, Ariadinda
Kartika Sari, Ahmad Thohir dan Dhona Rizkia Aminah.
Sementara Partai Hati Nurani
Rakyat mengusung 9 Caleg yakni Gede
Ngurah Wididana, Wikanthi, Atiek Sri Siswathy, DRS. Ambroncius I.M Nababan, MM,
I.B.G. Suryatmaja, IR. Made sudarmini, I Wayan Adyana, Zenuri dan Drs. Tom
Tiller Sihombing. Partai Bulan Bintang mengusung 9 Caleg masing-masing Corry Rochmat, Hennry
Nizmul Fallah, Saleh Hidayat, SH, Annisa Usriyana, DRS. Asep Ahmad Satori, Fadillah,
Andrea Pramita, Safrizal Kasim, SE dan Irving Susondra.
Sedangkan PKPI mengusung 9 Caleg yakni I Nengah Nesa, SE, MM,
I Putu Ngurah Mangku, Veronika L Giron, Ida Cesilia, Drs. I Ketut Subawa, Ade
Nurlina Setiawaty Fatma, Prof. Dr. Putu Mara Artha, Cening Widhiana dan I Wayan
Sukarya S.Sos.
Lalu bagaimana nasib Caleg Perempuan di semua Partai Politik? Nasdem
menempatkan 3 Caleg Perempuan dan
dipastikan ketiganya tidak lolos ke
Senayan karena perolehan suara yang tidak memenuhi BPP. Demikian juga Partai kebangkitan Bangsa yang mengusung 3 Caleg perempuan sama nasib
dengan Nasdem, tak satupun lolos ke Senayan. PKS juga mengusung 3 Caleg perempuan dan
dipastikan semuanya gagal ke
Gedung Senayan Jakarta.
Bahkan Parpol
terbesar di Bali PDI
Perjuangan juga tak berhasil meloloskan
satu caleg perempuan ke Senayan
Jakarta karena perolehan suara sementara didominasi oleh Caleg laki-laki. PDI
Perjuangan menempatkan tiga Caleg perempuan dan perolehan suara mereka diperkirakan tak memenuhi BPP. Hal sama
dialami oleh Partai Golkar yang
menempatkan tiga Caleg perempuan
diantaranya Anak Agung Sagung Anie Asmoro, SS, M.Si, juga gagal
terpilih.Gerindra menempatkan 3 Caleg perempuan, Partai Demokrat menempatkan 3 caleg termasuk nama Tutik
Kusuma Wardhani, PAN menempatkan 4 caleg
perempuan, PPP 3 caleg perempuan, Hanura
3 caleg perempuan, PBB 3 caleg perempuan
dan PKPI 4 Caleg perempuan. Ini bukti bahwa
gerakan perempuan untuk menyejajarkan
diri di panggung politik masih perlu
waktu. Karena pemilih perempuan pun
enggan memilih kaumnya sendiri.***agust g thuru
Komentar
Posting Komentar