Sejarah CU di Bali: Selalu Ada Pemicu



Sejarah CU di Bali: Selalu  Ada Pemicu




Saya, Pak I Wayan Sukra dan  Adik Eman  di Pasar Baru Jakarta (Mei 2014)

Pohon  bisa tumbuh dengan sendirinya tetapi  bangunan megah tak bisa  berdiri kokoh tanpa tangan tukang bangunan. Demikian pula  koperasi kredit (credit union) atau koperasi simpan pinjam tidak  tumbuh dan berkembang dengan  sendirinya  tetapi selalu ada satu atau lebih orang  sebagai pemicu. Mereka  adalah  perintis atau pendiri.
Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam  di bawah payung sekunder Puskopdit Bali Artha Guna  juga mencatat  nama-nama  atau sekelompok orang sebagai pendiri. Mereka ada yang  masih hidup dan masih  aktif menjadi anggota  dan ada pula yang telah pulang ke pangkuan Bapa di surga. Namun siapapun mereka dan apapun mereka tentu saja  jasa mereka  akan tetap dikenang  sepanjang koperasi yang dirintisnya itu  terus berkembang dan mengembangkan  sayap pelayanan kepada ribuan anggotanya.
Berikut  ini sekilas sejarah  koperasi-koperasi yang bergabung di bawah sekunder Puskopdit Bali Artha Guna. KSP Wisuda Guna Raharja  bermula dari  inisiatif sekelompok  tokoh katolik yang menggabungkan diri dalam  komunitas Tabungan Guna Raharja (Tagura). Mereka adalah Wayan Gabra dari Tangeb, Nyoman Nyuru dari Tangeb, Wayan Sudri dari Tuka, Nengah Yokanan dari Padang Tawang, Nyoman Kasun dari Sading, F.X. Wayan Geria dari Denpasar, Wayan Wardiana dari Denpasar dan Ign. Sugeng Raharjo dari Denpasar. Sebagian dari mereka kini telah tiada. Tetapi sejarah KSP Wisuda Guna Raharja mencatat nama mereka dalam sejarahnya.
Kopdit Sumber Kasih Tangeb  juga bermula dari  kebiasaan sekelompok masyarakat Katolik yang secara rutin mengadakan pertemuan bulanan. Para penggerak  kelompok tersebut kemudian  dikenal sebagai pendiri  Kopdit Sumber Kasih Tangeb. Kopkar Kosayu Denpasar  juga diinisiasi oleh Romo Willy Malim Batuah  dan 43 Karyawan Rumah Khalwat Tegal Jaya. Mereka  antara lain Evarista Tanjung Puspitasari, Ir. Yohanes Didik Sugiarto, Ni Ketut Suci, Ni Ketut Apriastini dan lainnya.
Di Singaraja Buleleng  para guru di Yayasan Swastiastu  menjadi  inisiator mendirikan  Kopdit Swastiastu Singaraja. Mereka  antara lain M.Y. Sarsito, Daniel  A.F. Tonjes, G. Kiswondo dan lain-lain. Sedangkan Kopdit Artha Mandiri  didirikan oleh sekelompok  orang  yang bergabung dalam CU Dominikus. Mereka antara lain  RY Soeharman dan sejumlah nama lainnya. Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya  juga didirikan  oleh sejumlah karyawan  Rumah Khalwat Tegaljaya dengan dukungan Romo Willy Malim Batuah. Peran Emanuel Frans Supriyanto sangat  besar  dalam pendirian Kopdit Kubu Gunung.
Di Gianyar  24  orang  seniman anggota  Sanggar Kalpika  bersama Romo Willy Malim Batuah dan Emanuel Frans Supriyanto mendirikan  Kopdit  Kubu Bingin. Sedangkan di  Tuka Dalung  Kuta Utara  berdiri Kopdit Tritunggal Tuka  oleh  sekelompok umat katolik Paroki  Tritunggal Maha Kudus Tuka dengan dukungan Pater Robert Rewu,SVD. Sejumlah   tokoh yang berperan antara lain Alex Nyoman Gunarsa, FX Made Hirawan dan lain-lain.
Di Kota Negara  didirikan Kopdit Bali Arta Mandiri  yang diinisiasi oleh  almarhum Sebastianus Hayong  dan sejumlah  aktivis koperasi dari Palasari  sedangkan di Kulibul berdiri Kopdit  Tabungan Bhakti Sejahtera  yang diinisiasi oleh  sekelompok umat katolik Paroki St. Paulus  Kulibul. Demikian pula di Palasari  sekelompok  umat katolik Paroki Palasari  mendirikan KSU  Seroja  yang kemudian berganti nama menjadi KSU Kasih Abadi.
Kopdit  Artha Bhakti Asih, Kopdit Insan Mandiri dan Kopdit Padang Asri  juga didirikan oleh sekelompok orang  yang kemudian berkembang  dan membuka diri bagi  masyarakat  umum, para karyawan dan para guru. KSP  Duta Sejahtera  juga  didirikan oleh  sekelompok  orang  antara lain almarhum  FX  Wayan Geria  dan lain-lainnya. Koperasi Sedana Luwih diinisiator  oleh I Gst Agung Ngr Darma Susila yang ingin agar dana dari seluruh saudara dan kerabatnya bisa dikelola dengan baik dan memberi mereka keuntungan yang sepadan, di sampinng itu juga bisa membantu orang lain. Sedangkan  Koperasi Lumbung Sari Sedana  didirikan atas inisiasi Made Suarta, SE, I Gede Arnaya B.Sc dan Ir. Subagia.
Dengan  membaca sekilas  sejarah berdirinya  koperasi-koperasi  anggota Puskopdit Bali Artha Guna  maka jelas  bahwa  koperasi tidak muncul dengan sendirinya  tetapi selalu  ada yang memulai. Di Flores NTT  koperasi tumbuh dan berkembang  juga karena  ada sekelompok orang  yang memulai. Misalnya  Koperasi Kredit Obor Mas  di Maumere  yang kini  merupakan salah satu koperasi besar di Indonesia  didirikan oleh sekelompok guru Sekolah Dasar, Kopdit Sangosay  di Bajawa  juga didirikan oleh sekelompok guru Sekolah Dasar dan Kopdit Sinar Harapan Malapedho didirikan oleh beberapa guru SD dan SMP. Mereka, para pendiri  koperasi itu  adalah sejarah dan sejarah tentu tidak hanya dikenang  tetapi dihargai. Lalu, bagaimana  menghargai mereka? Lagi-lagi, jawabannya  ada di pengurus dan ribuan anggota  koperasi.***agt/dbs

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KOPDIT SINAR HARAPAN

KSP MULIA SEJAHTERA TABANAN