I Ketut Jack Mudastra,SH


I Ketut Jack Mudastra,SH

Suara Untuk  Gerakan  Koperasi




Adalah I Ketut Jack Mudastra,SH, pria kelahiran Buduk  Mengwi  Kabupaten Badung 8 Juli 1953  yang bertekad untuk menjadi “Suara” bagi Gerakan Koperasi Indonesia di Bali.Kecintaannya kepada koperasi  membuat  jebolan Fakultas Hukum  Universitas Udayana ini  ingin  ikut  duduk  dalam barisan wakil rakyat di DPRD Provinsi Bali untuk periode 2014-2019.
Menurut  mantan juru penerang  Depertemen Penerangan Provinsi Bali 1982-1985 ini, untuk  menyuarakan  kepentingan koperasi  melalui fungsi legislasi  maka  jalan yang dilalui adalah dengan  merebut peluang  di Pemilu Legislatif  9 April 2014. Untuk itulah  ia memilih kendaraan politik di  Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia). Di Partai  ini pria  yang akrab disapa Pak Jack  ini terdaftar sebagai  Caleg Nomor Urut 6 Daerah Pemilihan (Dapil)  Badung 3.
Mantan Kasi Humas dan Hukum Kanwil Deppen Provinsi Bali  1999-2002 dan Kabid Sistim  Informasi Manajemen  Kanwil Deppen  Provinsi Bali  1999-2002  ini  terdorong untuk  mengambil  bagian di lembaga DPRD  karena ingin menyuarakan kepentingan  koperasi. Hal ini karena dirinya melihat bahwa  koperasi sebagai lembaga pemberdayaan ekonomi kerakyatan  perannya  belum  optimal.  Mantan  Kabid  Penegakkan Hukum dan Lingkungan Hidup  Kanwil Deppen Provinsi Bali  2006-2009  ini  ingin agar koperasi  benar-benar  dioptimalisasikan  sebagai  lembaga pemberdayaan  ekonomi kerakyatan oleh pemerintah.
Pria yang  pernah aktif   sebagai  Ketua  Pengurus Koperasi  Penerangan Tabanan tahun 1980-1985,  dan Ketua Pengurus  Koperasi Dian  Tak Kunjung Padam Kanwil Deppen  Provinsi Bali 1986-2008  ini mengatakan pemberdayaan ekonomi kerakyatan  sampai saat ini  belum optimal. Buktinya  di kabupaten Badung  yang dikenal sebagai  kabupaten paling kaya di Bali juga masih terjadi kesenjangan, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.
Sosok I Ketut Jack Mudastra,SH  memang dikenal  aktif dalam Gerakan Koperasi Kredit Indonesia. Ia  dalam 12 tahun terakhir ini  aktif  sebagai Ketua Pengurus dan Ketua Pengawas di Koperasi Tritunggal Tuka, Pengurus di  Puskopdit Bali Artha Guna, pengurus di Puskop Jagatdhita Badung dan aktif di Kelompok Pakar Dekopinda Badung. Ia juga  adalah anggota di Kopdit Tritunggal Tuka, KSP Wisuda Guna Raharja, Kopdit Kubu Bingin  dan  di koperasi lainnya.
Menurutnya UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian  sesungguhnya memberikan peluang  bagi  masyarakat  untuk mengembangkan  ekonomi kerakyatan dengan  dukungan dana dari pemerintah, kalau  pemerintah memang benar-benar  berpihak pada gerakan ekonomi kerakyatan. UU  tersebut mengisyaratkan pemerintah  untuk  mengambil bagian  dalam  gerakan koperasi  melalui  dana penyertaan. “Dengan dana penyertaan pemerintah  di koperasi  maka  masyarakat  bisa meminjamnya  dengan bunga yang rendah, bahkan bila perlu tanpa bunga.Masalahnya, untuk merealisasikannya  perlu ada  upaya legislasi, ada yang menyuarakan di tingkat  pembuat kebijakan dan pengambil keputusan”, ujar Jack.
Bahkan Jack  pun   bertekad untuk  memberikan masukan kepada  eksekutif  agar  memanfaatkan koperasi sebagai lembaga penyaluran berbagai bantuan kepada masyarakat  sehingga  ada pertanggungjawaban. Menurutnya  berbagai bantuan  yang digulirkan kepada masyarakat secara langsung  memang banyak penerima,tetapi banyak juga fiktif dan tidak ada pertanggungjawaban. Dikatakannya, semua upaya untuk memberdayakan  ekonomi kerakyatan kalau dipercayakan kepada koperasi “sejati”, maka manfaatnya akan  dirasakan dan dampak perubahan  pada kesejahteraan  ekonomi  akan sangat dirasakan.
Dikatakan Jack,  jika masyarakat, terutama insan koperasi memberinya kepercayaan  duduk di legislatif  maka  koperasi akan menjadi wilayah kerjanya. Ia juga  akan berjuang agar pemerintah  benar-benar  melirik koperasi sebagai  lembaga yang paling berpotensi untuk menyejahterakan rakyat  karena koperasi memang bertujuan untuk menyejahterakan  rakyat.”Pemerintah seharusnya berterimakasih  karena  telah membantu pemerintah  meningkatkan  ekonomi kerakyatan di Indonesia”, ujarnya.*agust g thuru


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KOPDIT SINAR HARAPAN

KSP MULIA SEJAHTERA TABANAN