Drs. Fransiskus M Patarruk,S.Pd



Drs. Fransiskus M Patarruk,S.Pd

Tanggapi dan Penuhi Kebutuhan Anggota


Merintis, mendirikan dan mengelola  sebuah koperasi  mungkin  mudah. Tetapi  bagaimana mempertahankannya  bukanlah hal yang mudah. Hanya dengan  menanggapi dan memenuhi kebutuhan anggota maka  koperasi  akan  terus berkembang  serta  memiliki arti dan makna  bagi  para anggotanya.
Hal ini dikatakan Drs. Fransiskus M Patarruk,S.Pd, perintis, pendiri, pengelola  Koperasi Mulia Sejahtera  Tabanan  yang kini dipercayakan sebagai manajer. Ia mengatakan  terhitung tanggal 2 Pebruari  2012, Koperasi Mulia Sejahtera  telah berusia  10 tahun dan dalam rentang  waktu itu, koperasi Mulia Sejahtera  terus melayani tanpa henti. Ditemui di ruang kerjanya  Kantor Koperasi Mulia Sejahtera Jalan Pesiapan Tabanan pria kelahiran Tana Toraja  2 Mei  1964 ini  mengatakan  sangat menyukuri Rahmat Tuhan  karena telah memberikan pertumbuhan  kepada Koperasi Mulia Sejahtera. Ia menuturkan  lima tahun pertama (2002 – 2007)  Koperasi Mulia Sejahtera  seolah jalan di tempat bahkan pernah hampir almarhum  sebab  tidak fokus, tidak profesional dalam mengelola koperasi. Tapi  lima tahun kedua (2007-2012)  Koperasi Mulia Sejahtera  tumbuh secara  luar biasa. “Ini adalah hasil dari  pengelolaan  yang fokus, profesional dan berkarakter. Ke depan  pengelolaan  harus semakin kreatif. Semua  bidang yang ada hubungan dengan koperasi harus disentuh secara profesional. Kata kuncinya tanggapi dan penuhi kebutuhan anggota”, ujar Frans.
Mantan  calon iman praja Keuskupan Agung Makasar ini  mengatakan  mulai mengenal dan mencintai koperasi sejak menjalankan Tahun Orientasi Pastoral (TOP)  di Tana Toraja tahun 1986  dalam kapasitasnya sebagai calon imam Keuskupan Agung Makasar. Kemudian, karena cintanya pada koperasi pula  maka ia  dengan sejumlah  umat  di Tabanan merintis berdirinya Koperasi Mulia Sejahtera. Sampai saat ini  ia tercatat sebagai anggota Koperasi Mulia sejahtera, anggota Koperasi Tritunggal  Tuka dan  anggota Koperasi  Masyarakat  Piling Tabanan.
Sejak  Koperasi Mulia Sejahtera didirikan, Frans  langsung dipercayakan sebagai manajer. Selama  mengelola  koperasi Frans mengaku  bangga  karena  anggota  semakin meningkat, banyak masyarakat tertolong dalam hal permodalan dan masyarakat semakin memahami koperasi  yang baik dan benar. Namun  ada  hal-hal yang  kurang menyenangkan, misalnya  ketika terjadi  perbedaan pendapat antara pengurus dan manajemen. Cara  berpikir  antara  pengurus dan menejer  seringkali berseberangan.”Tapi  setiap perbedaan pendapat  selalu  diselesaikan dengan kepala dingin  karena mengelola koperasi  bukan  ego pengurus atau menejer tapi  demi kepentingan anggota”, katanya.
Keberadaan  koperasi, khususnya Koperasi Mulia Sejahtera di Tabanan, manfaatnya  sudah sangat dirasakan oleh masyarakat, bukan saja oleh  umat katolik tetapi seluruh masyarakat. Mereka secara tidak sadar  sudah saling tolong menolong. Banyak  anggota yang mengaku  setelah menjadi anggota koperasi, mereka terbebas dari jeratan renternir.”Melalui pelayanan Koperasi Mulia Sejahtera  masyarakat  semakin memahami cara kerja orang katholik. Ini adalah kebanggaan bahwa masyarakat mengakui  apa yang dirintis oleh  umat katolik”, ujarnya.
Tentang dukungan pemerintah terhadap Koperasi Mulia Sejahtera  Frans  katakan, pemerintah  melalui  Dinas Koperasi UKM dan Perindag  Kabupaten Tabanan  sangat memberikan  suport. Ini ditunjukkan dengan kenyataan bahwa  Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindag  Kabupaten Tabanan  I Ketut Suwata Suyasa,SE  adalah anggota Koperasi Mulia Sejahtera. Para pegawai pun didorongnya untuk masuk  Koperasi Mulia Sejahtra.” Dimana saja  ada kesempatan  Kadiskop UKM Tabanan ini  pasti mempromosikan Koperasi Mulia Sejahtera. Ini bukti betapa  besarnya dukungan pemerintah terhadap Mulia Sejahtera” ujar Frans.
Menurutnya  koperasi di Bali pertumbuhannya  lamban kalau dibandinghkan dengan Flores  atau Kalimantan. Penyebabnya, menurut  mantan karyawan Bank  ini, karena  di Bali terlalu banyak koperasi yang tidak berbasis anggota. Banyak koperasi yang mengibarkan bendera koperasi  namun sesungguhnya mempraktekkan  model pengelolaan seperti Bank Perkreditan Rakyat. Namun  koperasi  yang dikelola secara benar  akan  bisa maju  kalau  pilar-pilar koperasi  ditaati. Pendidikan, pendampingan, kekeluargaan, promosi dan menawarkan produk  yang sesuai dengan kebutuhan  masyarakat  akan membuat koperasi dilirik. Selain itu  tentu saja  harus  ditingkatkan kualitas sumber daya manusianya, terutama karyawan dan pengurus.
Keberadaan karyawan  adalah ujung tombak keberhasilan majamemen koperasi. Karena itu  harus diproteksi, misalnya dengan  menyertakan mereka dalam program asuransi sehingga  bisa menjamin kepastian  hidup baik semasa bertugas maupun setelah pensiun nanti. Selain itu  koperasi  harus benar-benar berperan  sebagai lembaga keuangan mikro  yang  turut mengambil bagian dalam pengentasan kemiskinan. Untuk itu, koperasi harus meningkatkan  jumlah anggota, memberikan pendampingan kepada anggota yang  memulai suatu usaha.”Hemat saya, koperasi jangan hanya memberikan modal dalam bentuk pinjaman, tetapi juga  membantu  anggota  dalam pendampingan  sehingga usaha yang mereka rintis dengan modal kopertasi itu  bisa tumbuh dan berkembang dan akhirnya mengatasi kemiskinan”, ujar Frans.*GUS

BIODATA

Nama Lengkap: Drs. Fransiskus M Patarruk,S.Pd
Tempat/Tanggal Lahir: Tana Toraja, 2 Mei 1964
Alamat: BTN Asri Persada Blog G No.14  Tabanan
Nama Istri: Ni Ketut  Jurian Antari
Nama Anak-anak:
·         John  Levie Patarruk  Seminari  Tuka SMP kelas II
·         Alfonsus Reinaldi Patarruk, Kelas V SD Abdi Kumara Tabanan
·         Maria Yolanda Patarruk, Kelas II SD Abdi Kumara Tabanan
·         Carol Sconery Patarruk, TK  Abdi Kumara Tabanan
Riwayat Pendidikan:
·         SD Kristen Tana Toraja  tamat tahun 1976
·         SMP Frater Luwus tamat tahun 1980
·         SMA Katolik Cendrawasih  Makasar  tamat tahun 1983
·         Fakultas Filsafat Teologi  Kentungan  Jogyakarta 1988
·         Sosiologi Pendidikan  IKIP Sanata Dharma 1988
Riwayat Pekerjaan:
·         Tahun 1988-1991  Dosen IKIP Sanata Dharma Jogyakarta
·         Tahun 1992-1997  Kepala Kredit  di bank BHS Tabanan
·         Tahun 1998-2001  wiraswasta peternakan ayam di Penebel Tabanan
·         Tahun 2002 – sekarang Manejer Koperasi Mulia Sejahtera.
·         Mengajar Agama Katholik secara sukarela untuk siswa SMU se-Kabupaten Tabanan
·         Dosen Etika Medis  di STIKES Adfaita Tabanan
·         Mengajar  Bahasa Inggris untuk SD  sampai SLTA.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KOPDIT SINAR HARAPAN

KSP MULIA SEJAHTERA TABANAN