Dari Sinode III Keuskupan Denpasar


Credit Union Dasar Membangun Ekonomi Umat

Keberadaan Credit Union di wilayah Bali dan NTB diyakini mampu menjawab problem kemiskinan umat Katolik. Kesadaran ini bergema dalam Sidang Akbar Sinode III Keuskupan Denpasar yang berlangsung di Basement Paroki St FX Kuta tanggal 21-25 November 2011.
Dalam salah satu paragraph rumusan akhir yang dibacakan Ketua Pengarah (SC), Rm Eventius Dewantoro, Pr, ditegaskan bahwa pengembangan ekonomi umat dalam lima tahun ke depan akan diarahkan untuk memberdayakan umat dengan meningkatkan kapasitas untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan ekonomi. Sejumlah Koperasi dan Credit Union yang telah ada di Keuskupan Denpasar patut dijadikan dasar dan sarana membangun perekonomian umat.  Sebelumnya, Uskup Denpasar Mgr DR Silvester San dalam Sinode III ini juga mengharapkan agar perlu adanya solidaritas antara si kaya dan si miskin. Ditambahkannya, ke depan perlu adanya program-program pemberdayaan ekonomi untuk pengentasan kemiskinan.

Umat Katolik sebagai Kawanan Kecil Keuskupan Denpasar terbagi atas Dekenat Bali Barat, Dekenat Bali Timur dan Dekenat NTB. Data Pusat Pastoral 2010 jumlah umat di Dekenat Bali Barat 5.008 jiwa, Bali timur 23.694 jiwa dan NTB sebanyak 10.195, sehingga secara keseluruhan jumlah umat Katolik dalam 3 Dekenat ini sebanyak 38.897 jiwa. Umat Katolik secara ekonomis tergolong kelas menengah ke bawah, meskipun ada cukup banyak umat, terutama di perkotaan, yang berkecukupan secara ekonomis namun tak mewakili populasi. Umat Katolik adalah kawanan kecil yang bukan elit secara ekonomis. 
Hasil penelitian panitia menjelang Sinode III ini, menunjukan bahwa tidak sedikit umat Katolik miskin yang ada di Dekenat NTB, mereka umumnya miskin karena kurangnya ketrampilan ketika memasuki dunia kerja, pola hidup yang konsumtif, bermentalitas priyayi, rendahnya etos kerja dan umumnya para petani terperangkap dalam sistem ijon serta sempitnya lahan yang dimiliki.
Hal serupa juga di temukan pada umat di Dekenat Bali Barat, problem kemiskinan banyak diakibatkan karena lemahnya managemen ekonomi rumah tangga, pendapatan yang rendah, pola hidup konsumtif, kurangnya lapangan kerja dan kurangnya ketrampilan untuk memasuki dunia kerja. Umat di Paroki Palasari dan Gumrih sebagian besar hidup sebagai petani dengan lahan yang tidak luas sehingga mereka dapat digolongkan sebagai kalangan ekonomi lemah. Kedua paroki ini mengalami persoalan urbanisasi yang menyebabkan keluarnya generasi muda untuk bersekolah dan keluarnya kelompok usia produktif untuk mencari nafkah di luar wilayah paroki. Sementara umat Katolik miskin di Dekenat Bali Timur pada umumnya para pendatang yang bekerja dengan pendapatan kecil dan bermukim di rumah-rumah kos.  
Menyadari hal ini maka hasil Sinode III melahirkan arah dasar Keuskupan Denpasar 2012-2016, “Menuju Gereja yang Terlibat dan Berdaya Ubah”. Selain itu ditetapkan tahun 2015 menjadi Tahun Pengembangan Ekonomi Umat. Pada pernyataan misi, butir ke 3 ditegaskan bahwa umat Katolik sebagai kawanan kecil harus senantiasa menumbuhkan sikap solider dan berbelarasa, melalui pemberdayaan lembaga perekonomian umat agar kemiskinan dapat segera dientaskan.
Dalam sesi pleno diskusi hari kedua, beberapa peserta berpandangan bahwa lembaga perekonomian umat seperti Koperasi adalah kendaraan yang tepat. Ditegaskan pula, keberadaan Koperasi Kredit (Credit Union) yang telah berjalan selama ini sangatlah membantu mensejahterahkan umat, terutama bagi mereka yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Sinode umat Katolik Keuskupan Denpasar ini, menjadi Rapat Akbar 5 (lima) tahunan yang bertujuan untuk menyusun arah dasar Pastoral. Istilah Sinode sendiri berasal dari dalam bahasa Yunani yang berarti berjalan bersama (Sun: bersama-sama, Odos: jalan). Sinode melibatkan utusan dari Paroki, Dekenat, Komunitas Religius, Lembaga pendidikan, Kesehatan dan kelompok kategorial yang secara keseluruhan berjumlah 162 orang. Sinode III Keuskupan Denpasar ditutup secara resmi oleh Mgr DR Silvester San pada Jumat 25 November 2011.agust g thuru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KOPDIT SINAR HARAPAN

KSP MULIA SEJAHTERA TABANAN