I Gusti Ngurah Anom Sukmaningrat



I Gusti Ngurah Anom Sukmaningrat

Takluk Karena  Kata “Pelayanan”



Tak terbersit  di benaknya  untuk  menduduki posisi sebagai Manajer  di Koperasi Serba Usaha (KSU) Kasih Abadi. Niatnya  cuma setelah menyelesaikan tugas  sebagai Ketua Pengurus  lalu kembali ke rutinitas keseharian. Tapi ketika  ia diberondong dengan kata “Pelayanan”, ia akhirnya takluk dan menerima posisi Manajer.
Inilah yang dialami oleh I Gusti Ngurah Anom Sukmaningrat, manajer KSU kasih Abadi  yang mulai melaksanakan  tugasnya sejak  17 Pebruari 2014 lalu. Kekuatan kata “Pelayanan” itu juga dialaminya tiga tahun silam ketika  digelar Rapat Anggota  Tahunan Tahun Buku 2010 pada tahun 2011. Saat itu  pria yang akrab disapa Anom ini  tidak mengikuti  Rapat Anggota  tetapi justru anggota memilihnya menjadi Ketua Pengurus sekaligus  formatur  untuk menyusun kepengurusan.”Waktu itu  saya  menolak, tapi Romo Barthol selaku penasihat KSU Kasih Abadi  mendesak saya untuk menerima karena  menjadi Pengurus Koperasi adalah pelayanan”, ujar pria kelahiran  Palasari 16 Juni  1973 ini.
Dituturkan suami dari  Anak Agung Ayu Indira Dwi Darsini asal Peguyangan Denpasar ini, ia menerima  kepercayaan sebagai Ketua Pengurus  dengan tetap  menyadari  tidak memiliki  pengetahuan  yang mumpuni tentang perkoperasian  kecuali  apa yang didapatkannya saat magang dua bulan di Kopdit Kubu Gunung. Learning by doing, itulah yang dilakukannya selama tiga tahun  menjalankan tugas  sebagai Ketua Pengurus. Berbagai pelatihan  yang dilakukan  baik oleh koperasi Kasih Abadi, Puskopdit Bali Artha Guna  maupun  lembaga lainnya  telah memberinya  pengetahuan dasar tentang perkoperasian.”Saya berterimakasih  bisa belajar banyak hal tentang koperasi saat tiga tahun menjadi ketua pengurus:, ujar  ayah dari dua putri  I Gusti Ayu Dhira Divini  dan I Gusti Ayu Dharani Putri ini.
Menerima  tugas sebagai Manajer pun  karena  kepercayaan  anggota  yang telah menetapkan dirinya sebagai manajer KSU Kasih Abadi  pada RAT Tahun Buku 2013  tanggal 16 Pebruari  2014 lalu. Selain itu  karena Romo Barthol lagi-lagi menyulutnya dengan  kata “pelayanan”. Dan Pengurus  KSU Kasih Abadi periode 2014-2016  yang kini diketuai  Darius Beda Lasar  pun menerbitkan SK pengangkatan dirinya  sebagai Manajer KSU kasih Abadi.”Yah, karena  tugas ini adalah pelayanan  maka saya menerima dan siap menjalankannya”, ujar  putra pasangan  ayah  I Gusti Nyoman Wirawan (Pensiunan Dinkes)  dan I Gusti Ayu Raniti ini, pensiunan guru ini.
Sebelum terjun  ke lembaga koperasi  Anom  yang sempat kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa  ini  sempat bergelut dengan bisnis Landscape, membuka  kebun tanaman hias di Kerobokan dan Canggu  tahun 2000 sampai 2006 dan  kemudian pulang ke Palasari. Tahun 2011  dipilih sebagai ketua pengurus KSU Kasih Abadi. Program pertama yang dilakukan adalah mengembalikan kepercayaan  anggota dan masyarakat  pada keberadaan KSU Kasih Abadi. Program kedua adalah menyelesaikan  kredit bermasalah dengan  jalan pemutihan dan  memberhentikan anggota ysng  dufsh lslsi bertahun-tahun.
Dari berbagai upaya yang dilakukan, tampak hasilnya  antara lain  tahun buku 2011 terjadi pertambahan anggota  sebanyak 10 4 orang, tahun buku 2012  masuk anggota baru sebanyak 201 orang  dan tahun buku 2013  bertambah lagi anggota baru  sebanyak 211 orang. Pertambahan anggota  baru ini, setelah  pengurus  membuat terobosan, mengangkat seorang karyawati  beragama Hindu.”Dengan mengangkat  karyawati beragama Hindu, masyarakat  pun mulai percaya bahwa meskipun KSU Kasih Abadi  dirintis oleh Gereja tetapi terbuka untuk umum”, ujarnya.
Menurut Anom, setelah  sekolah  katolik  di Palasari  tak  lagi  dipilih  oleh  umat beragama lain karena  sudah banyak sekolah negeri, keberadaan KSU Kasih Abadi  menjadi  forum  silahrurahim  antar umat beragama. Koperasi menjadi  forum komunikasi lintas agama  karena  para anggota  KSU Kasih Abadi terdiri dari  semua  umat beragama.”Saya dan teman-teman di manajemen  akan terus memperkenalkan  koperasi Kasih Abadi kepada siapa saja, tentu saja  bagi yang  ingin  bergabung harus  selektif”, ujar Anom  saat ditemui di ruang kerjanya  Senin (17/3) lalu.*agust g thuru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KOPDIT SINAR HARAPAN

KSP MULIA SEJAHTERA TABANAN