Ni Nyoman Sari Trisnawati


Ni Nyoman Sari Trisnawati

Ibu  Harus Serba Bisa





Sosok Ibu yang tangguh adalah mengerjakan  banyak hal  pada  waktu yang  sama, tanpa mengabaikan salah satunya. Bahkan juga tanpa keluhan. Kuncinya  adalah  pandai memanfaatkan  waktu sesuai dengan peruntukkannya. Jadi, ibu itu harus serba bisa.
Di kalangan  Gerakan Koperasi Kredit  Indonesia (GKKI), juga muncul  sosok ibu-ibu yang tangguh, mengerjakan  banyak hal dalam hidupnya, tanpa mengabaikan salah satunya. Mereka  antara lain adalah sejumlah  manajer  ‘perempuan’ (baca: Ibu) koperasi  yang berpayung di bawah Puskopdit Bali Artha Guna. Mereka telah memperlihatkan ketangguhan yang luar biasa. Mereka  dapat  membagi waktu  untuk keluarga, untuk  bekerja  dan untuk  kuliah.
Para  manajer perempuan tangguh itu  bisa disebutkan  misalnya  Menejer  Kopdit  Kubu Gunung, Menejer Kopdit Kubu Bingin, Menejer Kopdit  Sumber Kasih Tangeb, Kepala Operasional  Kopdit Bhuana Kasih  dan Menejer Kopkar  Kosayu  Denpasar. Mereka  sukses  memainkan peran  sebagai ibu   bagi anak-anak, istri bagi suami, menejer atau pemimpin  bagi karyawan/karyawati koperasi  dan  di tengah  agenda kegiatan yang sudah padat  mereka masih sempat  meningkatkan kualitas intelektualnya  dengan  menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Berikut ini  adalah pengalaman  Manajer Kopkar Kosayu Denpasar Ni  Nyoman Sari Trisnawati. Ia   adalah salah satu  yang melakoni  kehidupan  dengan agenda yang padat, namun  bisa  berjalan seimbang. Ibu  kelahiran  Denpasar  22 Februari 1976  ini  mengakui, sebagai ibu  ia harus  merawat  tiga putrinya, memperhatikan suami  I Ketut Budiarta. Ia juga harus  bertanggung jawab  terhadap pengelolaan Kopkar Kosayu  dan  kuliah lagi di STIE Triatma Mulya Tegaljaya. 
Sebagai  ibu, ia  harus memberikan perhatian kepada  anak-anak; Ni Putu Sukma Artadhi Sari (lahir 2 Agustus 2002) yang kini duduk di  Kelas IV SD, Ni Made Irma Artadhi Sari (lahir 30 Oktober 2007), belum sekolah dan Ni Nyoman Salma Artadhi (Lahir 10 Nopember 2009), belum  sekolah. Anak-anak  dengan usia  ini memang memerlukan sentuhan ibu. Dan ia  mengakui, anak-anak tetap mendapatkan perhatian, meskipun dirinya  bekerja dan kuliah.
Berbincang-bincang dengan Mentik di ruang kerjanya Senin (28/11) lalu, Menejer Kopkar  Kosayu  yang  kini duduk di Semester III  STIE Triatma Mulya ini mengatakan  ibu yang melahirkannya adalah segalanya meskipun  kini telah tiada.”Saya ingat  sosok ibu, termasuk apa yang ia lakukan  sekecil apapun, saya ingat sepanjang hidup saya”, ujar Sari. Ibu  memberikan motivasi  disaat dirinya sedang mengalami masalah. ”Sosok ibu begitu mulia dimata saya. Maka saya berpesan kepada seluruh anak di dunia ini, semasa ibumu ada sayangilah beliau supaya kamu nanti tidak menyesal dikemudian hari. Berbahagialah orang-orang yang masih diberikan kesempatan bersama ibu”, ujarnya. Kata dia,  ibu yang ideal adalah  ibu yang kuat dalam arti kuat menghadapi masalah, kuat menahan godaan, kuat dalam segala hal.
Tentang peran perempuann dalam koperasi  Sari  katakan, kalau  dalam koperasi tidak ada sentuhan  perempuan  maka koperasi itu bagaikan  sayur tanpa  garam. Perempuan memegang peranan penting didalam mengambil suatu keputusan. Biasanya  insting atau perasaan perempuan lebih tajam  sehingga  keputusan yang diambilnya  tepat dan tak menimbulkan masalah.
Ditanya  soal bagaimana  mengelola  keluarga  ditengah  kesibukan bekerja dan kuliah Sari  jelaskan, kalau untuk membagi waktu dirumah dirinya dan suami sudah punya komitmen harus saling kerjasama terutama dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Sedangkan waktu untuk anak-anak  biasanya  pada hari libur  atau hari minggu.”Kalau hari minggu  saya  full bersama mereka. Saya benar-benar  mencurahkan seluruh perhatian pada anak-anak”, ujarnya.
Sebagai  ibu  yang bekerja, yang diutamakan adalah  mengelola  Kopkar Kosayu karena di  Kopkar Kosayu  inilah bisa membantu ekonomi rumah tangganya.”Terus terang  bekerja di Kopkar Kosayu  adalah prioritas  utama bagi saya”, ujar Sari. Selain kerja dan sebagai ibu rumah tangga Sari juga kuliah. ”Saya berterimakasih bisa  diberi ijin oleh pengurus untuk mengikuti kuliah karena jadwal kuliah kadang-kadang persis pada jam kerja”, ujarnya. Diakui, jadwal kuliahnya dari pukul 17.00 Wita  sampai pukul 20.00 Wita, jadi sudah di luar jam kerja.
Ditanya  mengapa  mau kuliah lagi Sari  jelaskan  kuliah selain  untuk  mencari ilmu, juga menambah wawasan dan pengalaman.”Saya banyak mendapatkan hal-hal  baru dan juga banyak teman . Bagi saya kuliah sangat penting untuk diri saya dan yang penting untuk kemajuan Koperasi”, ujarnya.* GUS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KOPDIT SINAR HARAPAN

KSP MULIA SEJAHTERA TABANAN