Ignatius Kurniawan Wicaksono



Ignatius Kurniawan Wicaksono

Usaha Maju Bersama Koperasi


Ketika  usahanya bangkrut total tahun 2006 silam  ia  mengaku  galau. Suntikan modal mutlak dilakukan  untuk menormalisasi usaha tersebut. Tapi  dari mana  memperoleh  suntikan modal? Pertanyaan ini dijawab dengan  sangat tepat  oleh Ignatius Kurniawan Wicaksono atau  yang akrab disapa Sonny.
Sungguh menarik ketika  Sonny menuturkan  pengalaman dirinya merintis usaha Quality Furniture & Interior Design yang berdiri pada  Oktober tahun 2004. Kata dia, usahanya bangkrut total saat memasuki tahun kedua tepatnya tahun 2006.Dalam kondisi  inilah, menurutnya  diperlukan  suntikan  modal. Dan di  tengah kegalauan tersebut Sonny  bergabung dengan Kopdit Kubu Gunung. Ia mengaku mengenal Kopdit Kubu Gunung dari pak Frans Emanuel Supriyanto. Di awal bergabung dengan Kopdit Kubu Gunung  Sonny mengaku  mendapat pinjaman Rp 5 juta.”Tapi  saya  meminjam  dengan nama Pak Frans  karena waktu itu saya belum mengikuti sosialisasi sehingga tidak bisa meminjam atas nama sendiri”, kenangnya.
Rupanya ia menemukan lembaga keuangan yang tepat. Maka Sonny pun mengikuti  sosialisasi  untuk memahami seluk beluk koperasi. Setelah sosialisasi itu  pinjaman yang tadinya atas nama  Pak Frans  dibalik  menjadi atas namanya sendiri. “Sejak saat itu sampai dengan sekarang Kubu Gunung terus mensuport saya dalam menangani proyek-proyek selanjutnya”, tuturnya.
Diakuinya, dukungan yang paling banyak  dirasakan dengan adanya Kubu Gunung adalah pada awal usaha ia bisa menyisihkan keuntungan menjadi tabungan jangka panjang (Simade) yang tidak bisa sewaktu-waktu diambil.”Tabungan tersebut jika diperlukan bisa saya jadikan agunan pinjaman untuk operasional usaha.Dengan cara tersebut, saya bisa mulai menyimpan dana sedikit demi sedikit tanpa mengganggu cash flow perusahaan”, ungkap Sonny.
Lebih lanjut  ia menuturkan, setelah dana terkumpul berkat dukungan koperasi, ia mulai  bisa membeli aset kendaraan untuk kemudahan operasional usaha yakni  membeli mobil bekas Suzuki Futura Pick Up  tahun 2001.”Saya berani membeli aset waktu itu, karena jika diperlukan, kendaraan tersebut bisa dengan mudah saya jadikan jaminan untuk meminjam dana”, ujarnya. Dikatakannya, dengan kendaraan tersebut  operasional perusahaan bisa lebih lancar tetapi cash flow perusahaan tetap stabil. Diakuinya sistem tersebut terus dijalankan sampai sekarang untuk mengembangkan usaha dan aset pribadinya.
Tentang tempat usaha, Sonny mengaku saat ini  masih menyewa rumah dan pekarangan di Jimbaran sehingga area kerja dan rumah tinggal masih menjadi satu.”Tapi tahun lalu Kubu Gunung juga sudah membantu saya untuk membeli sebidang tanah di area Jimbaran yang akan saya gunakan untuk area kerja.Harapan saya, dalam tahun ini saya sudah bisa memiliki tempat produksi yang terpisah dengan tempat tinggal”, tuturnya lagi.
Sonny mengatakan  saat ini proyek-proyek yang ditangani ada di area Denpasar, Kuta, Legian, Nusa Dua, Sanur, dan sekitarnya. Customer  yang dilayani sebagian besar adalah Hotel, Restoran, Kantor dan sebagian kecil rumah tinggal.Proyek terakhir yang  ditanganinya, dan masih berjalan sampai saat ini adalah Kantor Cabang Samsung di Jalan Mahendradatta senilai Rp 1,9 Miliar.”Kubu Gunung juga sangat membantu saya dalam menangani proyek tersebut dengan pinjaman-pinjaman jangka pendek yang saya gunakan untuk operasional. Boleh dikatakan, usaha saya maju bersama koperasi”, kata dia*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KOPDIT SINAR HARAPAN

KSP MULIA SEJAHTERA TABANAN