Puskopdit Flores Mandiri Tingkatkan Kapasitas  Sumber Daya Manusia
   Menampilkan FLORES MANDIRI 1.jpg
    Puskopdit Flores Mandiri  yang berkantor pusat di Jalan Melati Ende Flores NTT  terus mengembangkan sayapnya  sesuai dengan Road Map  yang  disepakati pada Rapat Anggota Tahunan  akhir Januari 2013 lalu. Sesuai dengan Road Map tersebut  Puskopdit Flores Mandiri  pada tahun 2018  ditargetkan mencapai asset sebesar Rp 1,6  triliun.Karena itu, pengurus, pengawas, manajemen dan semua anggota  telah membangun komitmen bersama untuk  mencapai target tersebut. 
   Komitmen tersebut  sesuai dengan tema besar  saat menggelar RAT XIV Tahun Buku 2012  yakni “Membangun Komitmen Perubahan Menuju Kemandirian dan Keberlanjutan Pengelolaan Koperasi Kredit”. Puskoodit Flores Mandiri  termasuk  koperasi sekunder di bawah Inkopdit  yang  terus meraih sejumlah prestasi. Seperti diakui  oleh Ketua Pengurus Petrus Lengi,S.Pd, dari segi aset dan jumlah anggota, Puskopdit Flores Mandiri berada pada urutan ke-6 dari 41 Puskopdit se-Indonesia (35 Puskopdit, 6 Puskopdit Binaan). Saat ini terdapat 46 kopdit yang berpayung di bawah Puskopdit Flores Mandiri dengan rincian 24 kopdit anggota, 11 calon anggota dan 11 kopdit kelompok binaan.
    Data per 31 Desember 2012 mencatat total anggota berjumlah 90.751 orang, aset Rp567 miliar, simpanan saham Rp445 miliar, simpanan non saham Rp135 miliar dan pinjaman beredar mencapai Rp385 miliar. Sementara itu Puskopdit masih mendapat dukungan dana dari pemerintah dalam bentuk pinjaman bergulir sebesar Rp1,2 miliar. Angka-angka  tersebut mencerminkan kemandirian dan keswadayaan masyarakat untuk membangun dirinya dalam semangat kebersamaan dan solidaritas melalui koperasi kredit.
   Dengan memperhatikan pertumbuhan asset  maka menurut Lengi, koperasi kredit harus melaksanakan strategi gerakan “3A” menuju “3S”. A yang petama, AMAN, pastikan aset anggota kopdit dikelola dengan aman. Yang kedua, AMAL, filosofi “aku susah kau bantu, kau susah aku bantu” harus menjadi karakter unggulan anggota kopdit. Yang ketiga, AWAS, kredit macet masih menggerogoti, pelepasan pinjaman perlu kajian dan analisis. Dengan mewujudkan dan mengatasi “3A” maka koperasi  diantar menuju ruang “3S” (Tiga Sehat), sehat organisasi, sehat administrasi dan sehat usaha.
 Menampilkan FLORES MANDIRI 2.jpg
Menurut General Manajer Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) Indonesia, Abat Elias, dengan semakin membesarnya asset (kekayaan) kopdit mengundang perhatian berbagai pihak, khususnya pengurus, pengawas serta staf dan karyawan dalam kopdit itu sendiri. Seperti  mulai terjadi gesekan-gesekan kepentingan sehingga terjadi pecat memecat satu dengan yang lain sampai-sampai dibawa ke arena hukum baik ke polisi maupun ke pengadilan. Pihak luar sudah mulai senang dan tertawa, apabila melihat organisasi kopdit sudah mulai goyang  oleh orang dalam. Jika ditambahkan oleh unsur eksternal sedikit saja, maka goncangan akan bertambah hebat dan mereka  menunggu robohnya organisasi kopdit yang akan berakibat fatal terhadap usaha kopdit.Menurut Abat Elias, jika dikaitkan tahun 2013 sebagai tahun Ular air dalam mitologi Cina, maka dalam tahun ini adalah tahun sial. Tahun yang membawa kejatuhan bagi koperasi kredit. Makanya harus sigap dan siap menghadapinya.

    Sederet Harapan 
    Menempati peringkat ke-6  dari  dari 41 Puskopdit se-Indonesia  dari sisi anggota dan telah memiliki aset Rp567 miliar membuktikan bahwa  Puskopdit Flores Mandiri telah dikelola secara profesional. Keberadaan Puskopdit  Flores Mandiri  telah dirasakan manfaatnya oleh  masyarakat Kabupaten Ende, Ngada dan Nagekeo. 

    Berbagai harapan  dari pemimpin di tiga kabupaten ini  pernah disampaikan  dalam RAT  awal Januari lalu yang umumnya  mengharapkan agar Puskopdit Flores  Mandiri  semakin berkembang, kuat dan tahan bantingan. Bupati Ngada melalui Kadiskop Kabupaten Ngada Anastasia Moi menyatakan memberikan dukungan penuh terhadap partisipasi koperasi kredit di bawah naungan Puskopdit Flores Mandiri dalam menyejahterakan anggota. Kopdit dan Puskopdit diharapkan terus meningkatkan pendidikan kewirausahaan, mengembangankan website dan IT berbasis online, pelayanan prima dan kerja sama yang komit bersama pihak pemerintah.
   Bupati Nagekeo, Johanes Samping Aoh memberikan kesan positif terhadap animo anggota kopdit yang datang dari berbagai latar-belakang.Hal ini menunjukkan koperasi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Aoh juga melihat peran Puskopdit Flores Mandiri sangat nyata dalam mengembangkan koperasi baik soal manajemen yang profesional maupun pendidikan bagi insan kopdit.
    Sedangkan Bupati Ende Drs. Don Bosco M Wangge,M.Si  mengutip kata-kata bijak Mother Theressa  mengatakan, hanya sedikit orang  melakukan hal – hal yang besar, tetapi semua  orang bisa melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar. Bupati Ende mengapresiasi kehadiran Pusat Koperasi Kredit Flores Mandiri yang telah memberikan andil yang signifikan dalam menumbuhkembangkan koperasi kredit di kabupaten Ende, Ngada dan Nagekeo. 

   Sebagai koperasi sekunder Puskopdit telah memfasilitasi kebutuhan 46 kopdit dalam peningkatan kapasitas SDM (capacity building), penguatan modal dan penguatan jaringan kerja gerakan koperasi kredit secara vertikal maupun horisontal. Ada pun langkah konkret terus dilakukan yakni membangun kapasitas anggota, sebagai fasilitator dan mediator.*Kosmas lb

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KOPDIT SINAR HARAPAN

KSP MULIA SEJAHTERA TABANAN