Gerakan Koperasi Kredit di Bali
Pengantar
Redaksi: Bulan April 2014 ini penuh makna bagi Gerakan Koperasi
Indonesia termasuk di Bali. Ada dua
momentum penting untuk mencermati peran
serta perempuan yakni Pemilu Legislatif
9 April 2014 dan peringatan hari
lahir RA Kartini pada 21 April 2014.
Dua
momentum ini penting untuk dicermati
karena sangat berkaitan erat dengan gerakan kesetaraan gender. Pada Pemilu
Legislatif 9 April 2014 lalu telah memperlihatkan sebuah gerakan kesetaraan
gender dalam bidang politik dengan tampilnya
kaum perempuan turut mengambil
bagian dalam percaturan politik. Kaum perempuan mulai berani mencalonkan
diri sebagai Calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD
Kabupaten dan Kota. Meskipun masih harus dipacu dengan penyediaan kuota 30 persen keterwakilan
perempuan di calon legislatif namun gerakan kesetaraan gender di bidang politik
mulai dilakukan justru oleh kaum
perempuan. Meskipun harus diakui untuk menuju ke posisi anggota legislatif masih perlu perjuangan di
masa mendatang.
Gerakan
kesetaraan gender yang dilakukan oleh kaum perempuan disemangati oleh sepuluh agenda politik perempuan. Sepuluh
agenda itu adalah pemenuhan hak kesehatan reproduksi dan seksualitas, pemenuhan
hak atas pendidikan terutama pendidikan perempuan, penghentian kekerasan
terhadap perempuan dan penghentian pemiskinan perempuan dan kelompok marginal melalui perlindungan
social. Agenda berikutnya, perlindungan perempuan dalam situasi konflik,
bencana serta pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam, pemenuhan hak atas
pekerjaan yang layak bagi perempuan, perlindungan atas kebebasan berkeyakinan
dan beragama, hak politik perempuan, penghapusan produk hokum yang diskrimininatif terhadap
perempuan dan kelompok minoritas serta
penghentian korupsi.
Momentum
berikutnya, dalam kaitan dengan peringatan Hari Kartini 21 April,
permenungan tentu saja difokuskan pada
gerakan emansipasi kaum perempuan dalam
berbagai aspek kehidupan. Di Bali, emansipasi
kaum perempuan mulai mekar
ditandai dengan keterlibatan perempuan
hampir di semua aspek kehidupan. Khusus
di bidang ekonomi kerakyatan, lebih khusus lagi di Gerakan Koperasi Kredit
Indonesia keterlibatan perempuan
sangat nyata, bahkan menjadi
penentu mati hidupnya koperasi.
Sokongan perempuan dalam koperasi sangat
dibutuhkan di jajaran manajemen,
pengurus maupun pengawas.
Lalu
bagaimana kekuatan perempuan di Gerakan
Koperasi Kredit Indonesia Bali, di primer-primer yang bernaung di bawah sekunder Pusat Koperasi Kredit Bali Artha Guna? Percaya atau
tidak, kaum perempuan adalah
penentu mati atau hidup
primer-primer anggota Puskopdit Bali Artha Guna karena mereka memegang peran di sektor manajemen baik
sebagai manajer maupun sebagai staf.
Memang harus diakui masih sedikit perempuan
berperan di kepengurusan namun mulai ada tanda emansipasi, perempuan pun
sudah ada yang mau menjadi Ketua
Pengurus. Lebih penting lagi, setengah dari jumlah anggota koperasi adalah perempuan. Maka perempuan
memiliki kekuatan untuk menopang tetap
berkibarnya pamor koperasi kredit
di Bali sebagai lembaga keuangan non bank yang menopang pembiayaan ekonomi
kerakyatan.
Kiprah Perempuan
Perempuan tampaknya
masih enggan untuk duduk di kursi
kepengurusan koperasi baik di pengurus
maupun pengawas. Dalam rentang
sejarah pertumbuhan Credit Union di Bali
sejak tahun 1970-an jarang tercatat ada
perempuan yang mau menjadi Ketua Pengurus atau Ketua
Pengawas Koperasi. Namun di tahun 2014
ini perempuan mulai tampil, ada yang mau menjadi Ketua Pengurus dan
Ketua Pengawas.
Di
tahun 2014 ini ada dua koperasi yang
memberikan kepercayaan kepada perempuan mengemban tugas sebagai Ketua Pengurus
dan Ketua Pengawas. Pertama, Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya dalam struktur
pengurus periode 2014-2016 mempercayakan perempuan sebagai
Ketua Pengurus atas nama Putu Maria
Sriasih. Ia menjadi pemecah
kebuntuan jarangnya perempuan duduk sebagai Ketua Pengurus dalam sejarah
gerakan Credit Union di Bali. Ia juga menjadi satu-satunya perempuan yang duduk
di Kepengurusan Kopdit Kubu Gunung
karena baik pengurus maupun
pengawas didominasi oleh kaum laki-laki.
Kedua,
Kopdit Swastiastu Singaraja pada struktur Pengawas periode 2012-2014
menempatkan perempuan sebagai Ketua Pengawas
atas nama Christine GAP
Bagiasih,SPd. Ia juga menjadi pemecah kebuntuan selama ini dimana perempuan jarang menerima posisi
sebagai ketua pengawas.Ia juga boleh dicatat sebagai satu-satunya
perempuan di 2014 ini yang menerima kepercayaan sebagai Ketua
Pengawas.
Di
sejumlah primer anggota sekunder Puskopdit Bali Artha Guna juga menempatkan perempuan dalam
struktur pengurus dan pengawas.
Misalnya Koperasi Mulia Sejahtera di
Tabanan menempatkan satu perempuan atas nama
Dra. Cycilia Sukarti sebagai Sekretaris Pengurus. Kopdit Kubu Bingin di
Gianyar menempatkan perempuan sebagai
Sekretaris Pengurus yakni Ni Gusti Ayu
Anggreni dan anggota pengawas Ni Nyoman Astini. Sedangkan Koperasi Kasih
Abadi Palasari menempatkan L Nym Neni
Ermayanti,SE sebagai bendahara.
Kopdit
Artha Mandiri Dalung Badung hanya menempatkan satu perempuan atas nama
Dini Puspasari sebagai sekretaris
Pengurus. Sedangkan Kopdit Artha Bhakti Asih Denpasar memberikan kepercayaan kepada perempuan
sebagai Wakil Ketua Pengurus atas
nama Christina Bella dan anggota
pengurus atas nama Agustina Parera serta
anggota pengawas atas nama MG Indarti. KSP Bhuana Kasih Babakan
menempatkan perempuan di kepengurusan
yakni di sekretaris pengurus atas nama Hilda Andewi Setyastuti,SE, wakil
sekretaris pengurus Ni Wayan Deriani,
bendahara Ni Luh Gede Wirawati,SE dan
anggota pengawas Caecilia Dwi Hartati.
Kopdit Padang Asri Denpasar menempatkan Ni Nyoman Kardiasih sebagai Bendahara 1,
Widyawatiningsih sebagai bendahara 2 dan
Muntini sebagai Sekretaris Pengawas. Sedangkan Koperasi Sedana Luwih Badung
menempatkan satu perempuan atas nama Sang Ayu Rai Suratni SE sebagai anggota
pengawas. Kopdit Bali Arta Mandiri
Negara Jembrana menempatkan Iik
Sri Rejeki SE sebagai anggota pengurus, sedangkan KSP Duta Sejahtera Denpasar
menempatkan Dra. IM Wiwik Artarini sebagai sekretaris pengurus, AA Sagung
Bintang Sri Utami Dewi,SE sebagai anggota pengurus dan M.Anny Herawati,SE sebagai anggota pengawas.
Kopkar
Kosayu Dalung menempatkan perempuan pada posisi
wakil ketua pengurus atas nama
Yuliana Yulieni, bendahara Bernadette
Vina Avianti dan anggota pengawas Sr. Gregorita CIJ dan Ni Luh Putu
Srimitari. Kopdit Tabungan Bhakti
Sejahtera Kolibul Badung menempatkan Ni Nyoman Rapini sebagai anggota
Pengurus.Sejumlah koperasi tidak menempatkan perempuan dalam
kepengurusan baik Pengurus maupun Pengawas. Misalnya Kopdit Tritunggal
Tuka, Kopdit Sumber Kasih Tangeb, KSP Wisuda Guna Raharja kepengurusannya baik Pengurus
maupun Pengawas ditempati
oleh laki-laki. Dari paparan data
ini dapat diketahui bahwa dari 22 primer anggota Puskopdit Bali Artha Guna di tahun
2014 ini hanya ada satu perempuan sebagai Ketua Pengurus dan satu perempuan
sebagai Ketua Pengawas.
Perempuan di Manajemen
Perempuan
berperan di manajemen
Manajemen
di primer-primer anggota Puskopdit Bali
Artha Guna maupun Puskopdit Bali Artha Guna itu sendiri diperkuat oleh kaum
perempuan. Bahkan keberadaan perempuan di staf
manajemen lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu sejumlah primer yang
manajemennya dipimpin oleh seorang manajer perempuan terus mengalami pertumbuhan tak kalah dengan
koperasi yang dikelola oleh manajer laki-laki.
Sampai
tahun buku 2014 ini Puskopdit Bali Artha Guna menempatkan dua staf perempuan dari enam staf manajemen
termasuk manajer. Mereka adalah Endang Sri Sulastri dan …..Sementara sejumlah
primer manajemennya dipimpin oleh
perempuan yakni Kopdit Kubu Gunung Tegaljaya atas nama Ni Made Suryawati,ST,
KSP Bhuana Kasih atas nama Ni Komang Trisnawati,SE, Kopdit Insan Mandiri atas
nama Rosalia Kusri Relawati, Kopdit Kubu
Bingin atas nama Dewa Ayu Putriyani, Kopdit Artha Bhakti Asih atas nama Made
Amanda Suwerti,SE, Kopdit Padang
Asri atas nama Dra. Lies Siswanti dan
Kopkar Kosayu atas nama Ni Nyoman S Trisnawati. Kopdit Sumber Kasih Tangeb belum menempatkan manajer tetapi Kepala Operasional seorang perempuan atas nama Ni Nyoman
Parwati. Kopdit Artha Mandiri juga belum ada manajer tetapi kepala
operasionalnya perempuan atas nama Nenny Mulyatiningsih,SE. Demikian juga
Kopdit Tabungan Bhakti Sejahtera Kepala
Operasional seorang perempuan atas nama
Ni Made Suryani,SE.
Primer-primer dengan manajer laki-laki adalah
Kopdit Tritunggal Tuka atas nama
H. I Nyoman Rikus, KSP Wisuda Guna Raharja
atas nama Drs. Y Gede
Sutmasa,M.Si, KSP Duta Sejahtera atas
nama Philipus Ketut Miarsa, Kopdit
Swastiastu Singaraja I Gede
Lanang Dharmadi,SE, dan Kopdit Mulia Sejahtera Tabanan atas nama Drs. Fransiskus M Patarruk,SPd.
Selanjutnya Kopdit Bali Arta Mandiri
Negara atas nama I Made Kembarika,SPd,
Koperasi Kasih Abadi Palasari atas nama
I Gst Ngr Anom Sukmaningrat, Koperasi Lumbung Sari Sedana Badung
I Made Suanta,SE dan Koperasi Sedana Luwih atas nama I Gst Agung
Ngr Darma Susila,SE.
Sementara
staf di manajemen primer-primer anggota Puskopdit Bali Artha Guna didominasi
oleh perempuan. Primer-primer dengan
aset besar dan kantor cabang
lebih dari satu telah mampu
mempekerjakan karyawan hingga 40-an orang dan didominasi oleh perempuan. Misalnya Kopdit
Tritunggal Tuka mempekerjakan 21 tenaga kerja perempuan dan 17 tenaga kerja
laki-laki, Kopdit Kubu Gunung dan KSP Wisuda Guna Raharja mempekerjakan
18 tenaga kerja perempuan dan 15 tenaga kerja laki-laki. Kopdit
Swastiastu Singaraja mempekerjakan 24 tenaga perempuan dan 10 tenaga laki-laki
sedangkan Koperasi Mulia Sejahtera
mempekerjakan 12 tenaga kerja
perempuan dan 6 tenaga kerja laki-laki.
Sementara
itu KSP Duta Sejahtera mempekerjakan 12
perempuan dan 7 laki-laki, Kopdit Sumber Kasih Tangeb mempekerjakan 11 perempuan dan 5 laki-laki
sedangkan Kopdit Kubu Bingin
mempekerjakan 11 perempuan dan 7
laki-laki.
Kopdit
Artha Bhakti Asih mempekerjakan 2 tenaga kerja perempuan dan 4 tenaga kerja
laki-laki, Koperasi Lumbung Sari Sedana
mempekerjakan 7 perempuan dan 1 laki-laki, sedangkan KSP Bhuana Kasih mempekerjakan
4 perempuan. Kopdit Padang Asri mempekerjakan 2 perempuan, Koperasi Sedana Luwih
mempekerjakan 4 perempuan dan 4
laki-laki, Kopdit Bali Arta Mandiri
mempekerjakan 6 perempuan dan 2 laki-laki dan Kopdit Insan Mandiri 2 perempuan dan 1 laki-laki. Sedangkan Kopkar
Kosayu mempekerjakan 3 perempuan dan 1
laki-laki, Kopdit Tabhira mempekerjakan
5 perempuan dan 1 laki-laki, Koperasi Kasih Abadi mempekerjakan
5 perempuan sedangkan Kopdit
Artha Mandiri mempekerjakan 2 tenaga perempuan dan 2 tenaga laki-laki.
Berdasarkan paparan data tersebut dapat diketahui bahwa ada 9
primer yang manajernya laki-laki, 7
primer manajernya perempuan dan 3
primer belum ada manajer tetapi manajemen dikoordinir oleh Kepala
Operasional.
Anggota Perempuan
Almarhum
Sebastianus Hayong,S.Ag sebelum ia
meninggal mengatakan asset paling
penting dalam koperasi bukan uang tetapi
anggota. Hal ini karena anggota adalah
sumber permodalan dan pendapatan
koperasi. Karena itu koperasi akan tumbuh
dinamis kalau pertambahan anggotanya juga dinamis.
Lalu,
bagaimana pertumbuhan anggota di
primer-primer anggota Puskopdit Bali Artha
Guna sepanjang tahun buku 2013
lalu? Bagaimana perimbangan kekuatan
anggota antara anggota perempuan dan
anggota laki-laki? Dari 5.328
anggota Kopdit Swastiastu tahun
buku 2013, anggota perempuan adalah 2.645
orang sedangkan Kopdit Kubu
Gunung dari 4.221 anggota, 1.802 anggota adalah perempuan.
Kopdit
Tritunggal Tuka dalam laporannya
tidak mengklasifikasi anggota berdasarkan jenis kelamin namun dari 5.046
anggota, setengahnya adalah
perempuan. Demikian juga juga KSP
Wisuda Guna Raharja tidak
memaparkan data anggota berdasarkan
jenis kelamin namun dari 3.113
anggota, separuhnya dipastikan perempuan. Sama dengan KSP Duta
Sejahtera dari 2.018 anggota, setengahnya adalah perempuan.
Keanggotaan
di Kopdit Kubu Bingin dari 1685 orang,
sebanyak 752 orang adalah anggota
perempuan sedangkan Koperasi Mulia Sejahtera
dari 4.041 anggota tercatat
yang perempuan sebanyak 2.332
orang. Di Koperasi Sedana Luwih
dari 243 anggota sebanyak 98 orang adalah anggota perempuan, Koperasi
Lumbung Sari Sedana dari 720
anggota separuhnya adalah anggota
perempuan. Koperasi Kasih Abadi mencatat
jumlah anggota 791 orang dan 435 orang diantaranya adalah perempuan.
Setengah dari
605 anggota Kopdit
Bali Arta Mandiri adalah
perempuan sedangkan di Kopdit Tabhira dari 570 orang anggota, diperkirakan setengahnya
juga adalah anggota perempuan.
Jumlah anggota KSP Bhuana Kasih
adalah 776 orang dan 383 adalah anggota perempuan, Kopdit Sumber Kasih Tangeb jumlah anggota 2195
orang dan dipastikan setengahnya
adalah anggota perempuan. Tahun
Buku 2013 jumlah anggota Kopdit Artha
Mandiri adalah 520 orang, setengahnya diperkirakan adalah
perempuan. Dari 771 anggota Kopdit Artha Bhakti Asih,
tercatat 399 orang adalah perempuan,
demikian pula dari 686 anggota Kopdit
Insan Mandiri, 344 orang adalah
perempuan. Sedangkan di Kopdit Padang Asri
dari 334 anggota, setengahnya
adalah perempuan dan Kopkar
Kosayu dari 197 anggota
sebanyak 101 orang adalah perempuan.
Sayangnya,
buku laporan pengurus dalam Rapat
Anggota tidak memaparkan data
secara sistematis padahal buku laporan RAT adalah buku sejarah. Diharapkan agar di
Rapat Anggota Tahun Buku
2014 Pengurus dan Pengawas dapat memaparkan data keanggotaan
secara lengkap. Misalnya,
dipaparkan jumlah anggota laki-laki,
jumlah anggota perempuan, jumlah anggota
istimewa berdasarkan jenis kelamin.
Membaca Visi dan Misi Primer
Saat
menghadiri Rapat Anggota Tahunan di sejumlah koperasi anggota Puskopdit Bali Artha Guna, Kepala
Bidang Bina Lembaga Koperasi UKM Diskop
UKM Provinsi Bali I Gede Indra,SE,MM menegaskan pentingnya koperasi
merumuskan visi dan misi sebagai
spirit untuk mengembangtumbuhkan koperasi. Ia
juga minta agar dalam laporan pertanggungjawaban pengurus
dicantumkan juga Visi dan Misi
tersebut.
Sejumlah koperasi
memang telah mencantumkan visi, misi
dan motto dalam laporan pertanggungjawaban pengurus sehingga para anggota
tahu bahwa koperasinya memiliki visi, misi dan motto
yang jelas. Misalnya Kopdit Padang Asri
memiliki visi terwujudnya Kopdit
yang tangguh dan terpercaya,
misinya bekerjasama untuk meningkatkan mutu pelayanan, bekerjasama
untuk meningkatkan kesejahteraan
bersama, mengembangkan dan
memajukan koperasi. Ada empat misi yang mau dicapai oleh koperasi ini yakni,
pertama, meningkatkan sumber daya
manusia bagi seluruh anggota, pengurus dan pengawas melalui pelatihan-pelatihan
dan pendidikan secara interen dan eksteren. Kedua, meningkatkan system manajemen yang sehat, kuat dan benar
dalam menjalankan operasional kopdit. Ketiga, memberikan pelayanan kepada
seluruh anggota dan masyarakat dengan santun, ramah dan penuh kasih namun
tegas sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku dalam kopdit. Keempat, mengadakan hubungan yang
lebih baik dengan seluruh kompoinen dalam lingkungan kopdit, masyarakat dan dengan pemerintah
terkait.
Kopdit
Insan Mandiri,merumuskan lembaga keuangan yang membangun kesejahteraan anggota
adalah sebagai visi. Kopdit ini
mengemban sejumlah misi yakni, pertama, menggiatkan semangat menyimpan anggota dan jumlah simpanan para anggota. Kedua, mencairkan dana
pinjaman ke anggota dengan suku bunga yang terjangkau dengan proses yang mudah.
Ketiga, memilih dan mengangkat pengurus dan pengawas yang berkomitmen tinggi terhadap perkembangan koperasi. Keempat mengangkat
pegawai yang jujur dan tekun bekerja serta
ramah dalam pelayanan terhadap anggota. Kelima, menjaring semua guru dan
karyawan serta anggota keluarga mereka untuk menjadi anggota Kopdit Insan
Mandiri Denpasar.
Kopdit
Artha Bhakti Asih memilih Visi yakni menjadi lembaga keuangan pilihan.
Misinya,pertama, mengayomi dan memberikan pelayanan yang prima kepada anggota. Kedua,
meningkatkan kualitas SDM dengan
pendidikan dan pelatihan. Ketiga, menerapkan teknologi informasi. Sedangkan
Visi Kopdit Sumber Kasih Tangeb adalah
Lembaga keuangan yang aman, sehat, kuat, mandiri, berdaya pikat, berdaya
guna dan terbaik di Provinsi Bali tahun 2025. Misi yang diemban, pertama,
pengelolaan keuangan mengacu pada Access
Branding dan standar Pearls.Kedua, meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan. Ketiga,
melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Keempat, meningkatkan
keswadayaan anggota. Kelima,
meningkatkan pelayanan prima
berlandaskan Kasih.Keenam meningkatkan produktivitas anggota melalui pendampingan dan konsultasi
keuangan dan atau usaha.
Kopdit
Kubu Bingin memilih Visi, menjadi koperasi terdepan yang mampu
meningkatkan kemandirian ekonomi
anggotanya tahun 2020. Misi yang
diemban, pertama, meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota dengan fasilitas
yang prima. Kedua, mengembangkan manajemen usaha yang sehat untuk
meningkatkan produktivitas pelayanan simpan pinjam. Ketiga, meningkatkan
mutu SDM koperasi menjadi tenaga yang lebih
profesional. Keempat, meningkatkan wawasan dan pengetahuan anggota dalam
hal perkoperasian. Kelima, meningkatkan
pemahaman manfaat, hak dan kewajiban anggota. Keenam, meningkatkan modal
swadaya lembaga/koperasi.
KSP
Duta Sejahtera merumuskan Visi dan Misi
secara singkat namun penuh makna. Visi, anggota dan masyarakat yang sejahtera.
Misi, menumbuhkan kemampuan menuju kemandirian anggota dan masyarakat. KSP Wisuda Guna Raharja merumuskan Visi 2013-2020: Koperasi yang
berdaya pikat, terlibat, connected, berbadan hukum nasional dengan jumlah
anggota 10.000 pada tahun 2020. Ada tujuh misi yang
mau diwujudkan yakni pertama, menerapkan pelayanan prima yang dilandasi kasih sebagai kebiasaan dan keniscayaan. Kedua,
membangun keterhubungan antar anggota,
antar tempat pelayanan, antar tempat
pelayanan dengan anggota, dengan memanfaatkan perkembangan komunikasi dan
teknologi yang cerdas. Ketiga, membangun jejaring dengan koperasi lain,
instansi pemerintah maupun swasta.
Keempat, meningkatkan produktivitas
anggota melalui pendampingan dan
konsultasi keuangan dan/atau usaha. Kelima, meningkatkan kualitas SDM anggota, kepengurusan dan
manajemen melalui pendidikan dan pelatihan. Keenam, melakukan upaya-upaya
peningkatan jumlah anggota
melalui sosialisasi, promosi dan membuka tempat-tempat pelayanan baik di Provinsi Bali maupun di provinsi-provinsi lain di Indonesia.
Ketujuh, mengajukan dan mendapatkan Badan Hukum Nasional.
Kopdit
Kubu Gunung Tegaljaya merumuskan Visi: Minimal 500.000 anggota IT terkini pada tahun 2025. Ada lima
misi yang siap diemban yakni, pertama, memiliki SDM yang berkompeten. Kedua,
menggunakan jaringan IT terkini dan memiliki data terpadu. Ketiga, melakukan
sosialisasi ke kelompok-kelompok masyarakat. Keempat, badan hukum nasional dan
membuka minimal tiga kantor cabang pertahun. Kelima, membuat produk unggulan.
Kopdit
Tritunggal merumuskan Visi,Koperasi Kredit Tritunggal Tuka sebagai lembaga keuangan yang terpercaya dan
terdepan dalam meningkatkan
kesejahteraan anggota melalui
manajemen yang professional berdasarkan nilai Kasih. Misi, pertama,
meningkatkan jumlah anggota dan memperkuat struktur keuangan. Kedua, memiliki
produk dan kegiatan promosi yang berkarakter. Ketiga, menjalin komunikasi yang
berkualitas dan mendekatkan diri
dengan anggota. Keempat, meningkatkan
kualitas bisnis internal menuju accses
branding. Kelima, meningkatkan kualitas
SDM melalui proses pembelajaran.
Kopdit
Swastiastu merumuskan visi, terwujudnya kesejahteraan bersama melalui wadah koperasi kredit yang
dikelola secara profesional berdasarkan
nilai-nilai luhur kehidupan dan prinsip-prinsip koperasi. Misi, pertama,
mengangkat harkat dan martabat serta
kesejahteraan anggota dan
masyarakat melalui pelayanan yang berkualitas. Kedua, mengembangkan
manajemen sumber daya anggota dan usaha
koperasi melalui prinsip-prinsip koperasi yang dikelola secara profesional.
Kewajiban Pajak
Pro
kontra pajak koperasi saat ini masih
terus bergulir. Namun koperasi-koperasi
di bawah payung Puskopdit Bali Artha Guna
ingin menunjukkan sebagai lembaga
yang taat pada hukum, termasuk
taat dalam membayar pajak.
Berikut ini fakta primer-primer anggota Puskopdit Bali Artha Guna membayar pajak tahun buku 2013.
Di
peringkat pertama, Kopdit Tritunggal Tuka
tahun buku 2013 membayar
pajak sebesar Rp 370.184.191,
menyusul Kopdit Kubu Gunung dengan besar
pajak Rp 243.774.072. Di tempat
ketiga Kopkar Kosayu yang membayar pajak sebesar Rp 58.419.592.
Tahun buku 2012 lalu Kopkar Kosayu
membayar pajak sebesar Rp 23.343.887.
Menyusul di tempat keempat adalah
KSP Wisuda Guna Raharja yang pada tahun buku 2013 kewajiban pajak mencapai Rp 56.250.000.
Posisi
kelima ditempati oleh Kopdit Swastiastu Singaraja yang membayar pajak tahun buku 2013 sebesar Rp 46.427.254 dan tahun buku 2012 sebesar Rp 38.840.400. Posisi keenam Kopdit Insan Mandiri tahun buku 2013 besar pajak
Rp 41.769.455 dan tahun buku
2012 mencapai Rp 25.079.825. Peringkat ketujuh KSP Duta Sejahtera pada tahun buku 2013 membayar pajak sebesar
Rp 36.968.942 dan tahun buku 2012 sebesar Rp 26.023.033.
Peringkat
kedelapan ditempati Koperasi Mulia
Sejahtera yang membayar pajak tahun buku
2013 sebesar Rp 28.299.769, posisi
kesembilan Kopdit Sumber Kasih
Tangeb dengan besar pajak tahun buku
2013 sebesar Rp 28.178.283 dan tahun
2012 sebesar Rp 17.056.747. Posisi kesepuluh adalah Kopdit Kubu Bingin dengan
besar pajak tahun buku 2013 Rp 14.991.447
dan tahun 2012 sebesar Rp 10.888.410.
Selanjutnya di posisi sebelas KSP Bhuana Kasih membayar pajak tahun buku 2013 sebesar Rp
11.341.242, posisi duabelas Artha
Mandiri sebesar Rp 9.473.737, posisi
tigabelas Kopdit Tabhira sebesar Rp 8.445.943. Posisi empatbelas Artha Bhakti Asih dengan besar pajak Rp 7.283.750, dan Lumbung Sari Sedana dengan besar pajak Rp 6.897.223.
Primer-primer yang belum disebutkan di sini
tidak mempunyai data besar pajak
dalam buku laporan rapat anggota.
Buka Kantor Cabang
Sejumlah primer
anggota Puskopdit Bali Artha Guna
terus menunjukkan dinamika pertumbuhan
yang membanggakan. Selain
pertumbuhan aset dan jumlah anggota, primer-primer juga memperluas wilayah pelayanan. Hal ini dilakukan
untuk menjawab tuntutan hukum
karena primer-primer mengantongi
ijin atau badan hukum Nivo Provinsi.
Sebagai
koperasi Nivo Provinsi, kesempatan
sangat terbuka luas untuk membuka Kantor Cabang, Kantor Cabang
Pembantu atau Tempat Pelayanan dan Kantor Kas di seluruh wilayah Provinsi Bali. Demikian
juga koperasi yang mengantongi ijin dari Kota
atau Kabupaten juga berpacu
membuka kantor cabang di wilayah
kecamatan di Kota atau Kabupaten
bersangkutan.
Sampai
tahun buku 2013 primer-primer di lingkup Puskopdit Bali Artha Guna yang
memperluas wilayah pelayanan
adalah Kopdit Kubu Gunung, Kopdit Tritunggal Tuka, KSP Wisuda Guna
Raharja, KSP Duta Sejahtera, Kopdit Swastiastu Singaraja, Kopdit Sumber Kasih
Tangeb dan Kopdit Kubu Bingin Gianyar. Kopdit
Kubu Gunung Tegaljaya sampai
tahun buku 2013 telah membuka Kantor
Cabang Tanah Lot dimana jumlah anggota
sampai akhir Desember 2013 sebanyak 554
orang, Kantor Cabang Pembantu Baturiti dengan jumlah anggota 258 orang, Kantor Cabang Pembantu Asah
Panji dengan jumlah anggota 188 orang dan Kantor Cabang pembantu
Karangasem dengan jumlah anggota 393 orang.
Kopdit
Tritunggal Tuka sampai tahun buku
2013 membuka Kantor Cabang Kerobokan dengan jumlah anggota 859 orang, Kantor Cabang Melaya dengan jumlah anggota 1.231 orang, Kantor Cabang Pembantu
Darmasaba dengan jumlah anggota 158 orang
dan Kantor Cabang Pembantu Jimbaran dengan jumlah anggota 195 orang.
Kopdit Tritunggal Tuka juga membuka Kantor Kas di Pasar Badung.
Sampai
dengan Tahun Buku 2013 KSP Wisuda Guna
Raharja telah membuka tempat pelayanan di sejumlah tempat. KSP Wisuda Guna
Raharja membuka Kantor Cabang
Pembantu Tuban, Tempat Pelayanan
Gianyar, Tempat Pelayanan Negara, Tempat Pelayanan Kampial Nusa Dua, Tempat
Pelayanan Tabanan, Tempat Pelayanan Katedral
dan Tempat Pelayanan Singaraja. KSP Wisuda Guna Raharja sudah mengajukan badan hokum nasional dan direncanakan akan membuka kantor pelayanan di Labuan Bajo Manggarai Barat Flores NTT.
Koperasi
Mulia Sejahtera Tabanan juga
membuka kantor cabang di dua wilayah.
Pertama Kantor Cabang Bajera dengan jumlah anggota 545 orang dan
penabung atau calon anggota 866 orang. Kedua Kantor Cabang penebel dengan jumlah anggota 396 orang dan calon anggota atau
penabung 1.011 orang. Sedangkan Kopdit
Kubu Bingin membuka Kantor Cabang Pembantu Klungkung,
Kantor Cabang Pembantu Karangasem
dan kantor Kas Tegallalang.
Kopdit
Swastiastu Singaraja sampai akhir tahun buku 2013 telah membuka
sejumlah tempat pelayanan. Antara lain
Tempat Pelayanan Gerokgak, Tempat
Pelayanan Seririt, Tempat Pelayanan Banjar, Tempat Pelayanan Sangsit, Tempat
Pelayanan Tamblang, Tempat Pelayanan Tejakula dan Tempat Pelayanan Pancasari.
Sedangkan Kopdit Sumber Kasih Tangeb membuka
Kantor Cabang Pembantu Bajera
Kabupaten Tabanan.*agus g thuru
Komentar
Posting Komentar