Puskopdit
Flores Mandiri
Tingkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Menurut General Manajer Induk Koperasi Kredit
(Inkopdit) Indonesia, Abat Elias, dengan semakin membesarnya asset (kekayaan)
kopdit mengundang perhatian berbagai pihak, khususnya pengurus, pengawas serta
staf dan karyawan dalam kopdit itu sendiri. Seperti mulai terjadi gesekan-gesekan kepentingan
sehingga terjadi pecat memecat satu dengan yang lain sampai-sampai dibawa ke
arena hukum baik ke polisi maupun ke pengadilan. Pihak luar sudah mulai senang dan tertawa,
apabila melihat organisasi kopdit sudah mulai goyang oleh orang dalam. Jika
ditambahkan oleh unsur eksternal sedikit saja, maka goncangan akan bertambah hebat
dan mereka menunggu robohnya organisasi kopdit yang akan berakibat fatal
terhadap usaha kopdit.Menurut Abat Elias, jika dikaitkan tahun 2013 sebagai
tahun Ular air dalam mitologi Cina, maka dalam tahun ini adalah tahun sial.
Tahun yang membawa kejatuhan bagi koperasi kredit. Makanya harus sigap dan siap
menghadapinya.
Sederet Harapan
Berbagai harapan dari pemimpin di tiga kabupaten ini pernah disampaikan dalam RAT awal Januari lalu yang umumnya mengharapkan agar Puskopdit Flores Mandiri semakin berkembang, kuat dan tahan bantingan. Bupati Ngada melalui Kadiskop Kabupaten Ngada Anastasia Moi menyatakan memberikan dukungan penuh terhadap partisipasi koperasi kredit di bawah naungan Puskopdit Flores Mandiri dalam menyejahterakan anggota. Kopdit dan Puskopdit diharapkan terus meningkatkan pendidikan kewirausahaan, mengembangankan website dan IT berbasis online, pelayanan prima dan kerja sama yang komit bersama pihak pemerintah.
Sebagai koperasi sekunder Puskopdit telah memfasilitasi kebutuhan 46 kopdit dalam peningkatan kapasitas SDM (capacity building), penguatan modal dan penguatan jaringan kerja gerakan koperasi kredit secara vertikal maupun horisontal. Ada pun langkah konkret terus dilakukan yakni membangun kapasitas anggota, sebagai fasilitator dan mediator.*Kosmas lb
Puskopdit Flores Mandiri yang berkantor pusat di Jalan Melati Ende
Flores NTT terus mengembangkan
sayapnya sesuai dengan Road Map yang
disepakati pada Rapat Anggota Tahunan
akhir Januari 2013 lalu. Sesuai dengan Road Map tersebut Puskopdit Flores Mandiri pada tahun 2018 ditargetkan mencapai asset sebesar Rp
1,6 triliun.Karena itu, pengurus,
pengawas, manajemen dan semua anggota
telah membangun komitmen bersama untuk
mencapai target tersebut.
Komitmen tersebut sesuai dengan tema besar saat menggelar RAT XIV Tahun Buku 2012 yakni “Membangun Komitmen Perubahan Menuju
Kemandirian dan Keberlanjutan Pengelolaan Koperasi Kredit”. Puskoodit Flores
Mandiri termasuk koperasi sekunder di bawah Inkopdit yang
terus meraih sejumlah prestasi. Seperti diakui oleh Ketua Pengurus Petrus Lengi,S.Pd, dari segi
aset dan jumlah anggota, Puskopdit Flores Mandiri berada pada urutan ke-6 dari
41 Puskopdit se-Indonesia (35 Puskopdit, 6 Puskopdit Binaan). Saat ini terdapat
46 kopdit yang berpayung di bawah Puskopdit Flores Mandiri dengan rincian 24
kopdit anggota, 11 calon anggota dan 11 kopdit kelompok binaan.
Data per 31 Desember 2012 mencatat total
anggota berjumlah 90.751 orang, aset Rp567 miliar, simpanan saham Rp445 miliar,
simpanan non saham Rp135 miliar dan pinjaman beredar mencapai Rp385 miliar.
Sementara itu Puskopdit masih mendapat dukungan dana dari pemerintah dalam
bentuk pinjaman bergulir sebesar Rp1,2 miliar. Angka-angka tersebut mencerminkan kemandirian dan
keswadayaan masyarakat untuk membangun dirinya dalam semangat kebersamaan dan
solidaritas melalui koperasi kredit.
Dengan memperhatikan pertumbuhan asset maka menurut Lengi, koperasi kredit harus melaksanakan
strategi gerakan “3A” menuju “3S”. A yang petama, AMAN, pastikan aset anggota
kopdit dikelola dengan aman. Yang kedua, AMAL, filosofi “aku susah kau bantu,
kau susah aku bantu” harus menjadi karakter unggulan anggota kopdit. Yang
ketiga, AWAS, kredit macet masih menggerogoti, pelepasan pinjaman perlu kajian
dan analisis. Dengan mewujudkan dan mengatasi “3A” maka koperasi diantar menuju ruang “3S” (Tiga Sehat), sehat
organisasi, sehat administrasi dan sehat usaha.
Sederet Harapan
Menempati peringkat ke-6 dari dari
41 Puskopdit se-Indonesia dari sisi
anggota dan telah memiliki aset Rp567 miliar membuktikan bahwa Puskopdit Flores Mandiri telah dikelola
secara profesional. Keberadaan Puskopdit
Flores Mandiri telah dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten
Ende, Ngada dan Nagekeo.
Berbagai harapan dari pemimpin di tiga kabupaten ini pernah disampaikan dalam RAT awal Januari lalu yang umumnya mengharapkan agar Puskopdit Flores Mandiri semakin berkembang, kuat dan tahan bantingan. Bupati Ngada melalui Kadiskop Kabupaten Ngada Anastasia Moi menyatakan memberikan dukungan penuh terhadap partisipasi koperasi kredit di bawah naungan Puskopdit Flores Mandiri dalam menyejahterakan anggota. Kopdit dan Puskopdit diharapkan terus meningkatkan pendidikan kewirausahaan, mengembangankan website dan IT berbasis online, pelayanan prima dan kerja sama yang komit bersama pihak pemerintah.
Bupati Nagekeo, Johanes Samping Aoh
memberikan kesan positif terhadap animo anggota kopdit yang datang dari
berbagai latar-belakang.Hal ini menunjukkan koperasi telah menjadi bagian
penting dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Aoh juga melihat peran Puskopdit
Flores Mandiri sangat nyata dalam mengembangkan koperasi baik soal manajemen
yang profesional maupun pendidikan bagi insan kopdit.
Sedangkan Bupati Ende Drs. Don Bosco M
Wangge,M.Si mengutip kata-kata bijak
Mother Theressa mengatakan, hanya
sedikit orang melakukan hal – hal yang
besar, tetapi semua orang bisa melakukan
hal-hal kecil dengan cinta yang besar. Bupati Ende mengapresiasi kehadiran
Pusat Koperasi Kredit Flores Mandiri yang telah memberikan andil yang
signifikan dalam menumbuhkembangkan koperasi kredit di kabupaten Ende, Ngada
dan Nagekeo.
Sebagai koperasi sekunder Puskopdit telah memfasilitasi kebutuhan 46 kopdit dalam peningkatan kapasitas SDM (capacity building), penguatan modal dan penguatan jaringan kerja gerakan koperasi kredit secara vertikal maupun horisontal. Ada pun langkah konkret terus dilakukan yakni membangun kapasitas anggota, sebagai fasilitator dan mediator.*Kosmas lb
Komentar
Posting Komentar