Inkopdit Gelar Lokakarya Pengembangan CU Bagi Masyarakat Keci
Sejumlah praktisi Gerakan Koperasi Kredit Indonesia dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Maluku berkumpul di Rumah Khalwat Tegaljaya Minggu 9 Januari hingga Rabu 12 Januari 2011. Mereka hadir untuk sebuah lokakarya bertajuk ”Pengembangan CU bagi masyarakat kecil” yang dilaksanakan atas kerjasama Inkopdit dan Ford Foundation.
Hadir dalam acara pembukaan Senin (10/1) pagi antara lain Pengurus Inkopdit yang diwakili anggota pengurus Frans Emanuel Supriyanto, Manajer Inkopdit Abat Elias,SE, penanggungjawab program Ford Foundation William Smith dan Ade Aryani, pengurus CU Lantang Tipo Puskopdit BKCU Kalimantan Fransiskus Kadarusno,Nyonya Prita dari Micra,para Ketua dan Manajer Puskopdit serta praktisi koperasi dari NTT dan Maluku.
Lokakarya dibuka oleh Anggota Pengurus Inkopdit Frans Emanuel Supriyanto, didampini Manajer Inkopdit Abat Elias dan penanggung jawab program Ford Foundation Willam Smith. Usai pembukaan dilanjutkan dengan presentase Ford Foundation oleh William Smith. Dalam kesempatan itu Smith mengharapkan ada kerjasama antara koperasi kredit dengan Ford Foundation khususnya dalam upaya pengembangan koperasi bagi masyarakat kecil.
General Manager CUCO Indonesia Abat Elias,SE mempresentasikan Cuco Indonesia. Yang dikemukakan oleh Abat Elias adalah harapan agar CU membangun kerja sama dengan lembaga-lembaga lain dan CUCO Indonesia akan memberikan dukungan. Abat juga menyampaikan model-model kerja sama yang pernah digunakan dalam upaya penguatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat kecil.
Para peserta lokakarya juga diperkaya dengan shering pengalaman Fransiskus Kadarusno dari CU Lantang Tipo Kalimantan yang telah membangun akses pelayanan kepada para anggotanya di pedesaan terutama yang berpendapatan rendah. Yang dipresentasikan oleh Kadarusno antara lain latar belakang praktek pemberdayaan ekonom kelas menengah ke bawah lewat CU Lantang Tipo, proses pembentukan kelompok, Konsep kelompok mandiri atau self-help group, prosedur pelayanan, perkembangan usaha, perkembangan anggota, tantangan bagi lembaga CU, tantangan dan hambatan bagi angota serta hambatan pengembangan CUMI. Para peserta lokakarya juga diperkaya dengan shering Nyonya Prita dari Micra yang menyampaikan profil MICRA, gambaran singkat microfinance di Indonesia, permasalahan-permasalahan yang dihadapi CU di Indonesia dan alternatif solusinya.
Selasa (11/1) pagi para peserta lokakarya diajak untuk mengunjungi Kopdit Swastiastu di Kota Singaraja, Ibukota Kabupaten Buleleng yang terletak di Bali Utara. Kopdit Swastiastu adalah satu dari 21 kopdit/ksp anggota Puskopdit Bali Artha Guna yang mengalami perkembangan positif baik dari aspek keanggotaannya maupun aspek keuangannya. Anggota Kopdit Swastiastu juga tersebar di wilayah pedesaan dan mayoritas berpendapatan rendah. Sedangkan sore harinya para peserta bertukar pengalaman tentang bagaimana seharusnya bentuk atau model kerja sama yang ideal antara CU dan lembaga-lembaga lainnya.
Rabu (12/1) para peserta merumuskan sejumlah kesepakatan kerjasama dengan Ford Foundation. Sedangkan Ford Foundation mempresentasekan cara membuat proposal, prosedur pengajuan proposal, penjadwalan dan sistem pelaporan. Lokakarya pun berakhir dan ditutup oleh Anggota Pengurus Inkopdit Frans Emanuel Supriyanto.Agust GT
Komentar
Posting Komentar