Pater Heinrich Bollen,SVD dan Credit Union
Imam Serikat Sabda Allah (SVD) ini lahir di Landstuhl
Jerman pada 2 Juli 1929 dari pasangan
ayah Johann Bollen dan ibu Katharina Letheiser. Setelah menyelesaikan
SMA ia merasa terpanggil menjadi imam. Ia masuk novisiat Serikat Sabda Allah
(SVD) dan pada 15 Mei 1958 ditahbiskan
menjadi imam katolik.
Pater Bolleh lalu dikirim ke tanah missi di Indonesia
pada 14 Agustus 1959. Tahun 1960-1962 ia menjadi Pastor Pembantu Paroki St.
Yoseph Maumere (Kini Kathedral St. Yoseph)
sambil belajar bahasa Indonesia. Setelah
fasih bahasa Indonesia maka tahun
1962 sampai 1974 ia diberi kepercayaan oleh Uskup Agung Ende sebagai Pastor Paroki Watublapi Kevikepan
Maumere.
Selama berkarya di Watublapi inilah karya Pater
Bollen terus menyata, membumi dan
mengubah wajah masyarakat Kabupaten
Sikka dari penuh kesuraman menjadi
cerah secerah matahari. Lahan pertanian
yang sering erosi dan longsor diubah
menjadi lahan subur setelah gerakan
terasering dan lamtoronisasi yang diprakarsai oleh Pater Bollen.
Di Watublapi pula
Pater Bollen memberdayakan umat untuk menanam tanaman perdagangan seperti
kakao, cengkeh, pala dan lain-lain. Ia mendatangkan bibit dari
Jawa. Ia memberdayakan
masyarakat untuk bisa menolong
diri sendiri. Karena itu tahun 1968 ia bersama Yosef Doing (alm), seorang guru
yang kemudian menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Sikka mendirikan Credit Union pertama
yakni CU Lepo Woga.
Credit Union Lepo Woga didirikan setelah dirinya bersama
Yosef Doing alm menghadiri pertemuan para Delegatus Sosial di Bandung. Dalam
pertemuan itu ada salah seorang tamu
dari Canada yang menyeringkan Credit
Union. Rupanya itulah yang menginspirasi keduanya untuk mendirikan CU Lepo
Woga.
Pater Bollen sadar bahwa CU akan berhasil kalau dikelola
oleh sumber daya manusia yang handal. Karena itu ia mengirim Romanus Woga,
seorang pemuda yang baru menyelesaikan pendidikan di SMEA untuk belajar manajemen CU di tanah Jawa. Selanjutnya, Bollen, Doing dan
Woga menjadi partner yang solid
untuk memotivasi masyarakat Sikka
untuk mendirikan Credit Union.
Karya Pater Bollen
tak disangsikan termasuk
karyanya di gerakan koperasi
kredit. Bulan Juli 2020 lalu ia
merayakan Ulang Tahun ke-90. Kepada wartawan
ia titip pesan. Saya berpesan agar semua yang terlibat dalam usaha koperasi kredit mesti jujur dan jaga kepercayaan.
Kepercaaan harus menjadi roh untuk semua
usaha koperasi dalam mengembangkan produk-produknya baik untuk menyimpan maupun
untuk mengangsur pinjaman. Kunci utama
koperasi adalah kejujuran, kerjasama dan saling menjaga kepercayaan.
Pater Bollen mengakui sangat bangga dengan kemajuan
koperasi di Indonesia. Ia mengakui kemajuan koperasi Indonesia, khususnya di Sikka tak lepas dari usaha
Romanus Woga (kini Wakil Bupati Sikka)
dan Josef Doing (alm) mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sikka. Dua
tokoh ini sejak awal sudah dan selalu berkarya bersama dengan Pater Bollen,
SVD.
Pater Bollen tiba di Indonesia yakni di Maumere Sikka pada 1960 lalu menjadi pastor pembantu paroki St.
Yoseph Maumere sampai 1962 selanjutnya
Pastor Paroki Watublapi 1962-1974. Pada tahun 1967-1984 menjadi
Delegatus Sosial Keuskupan Agung Ende Kevikepan Maumere (Sebelum Maumere
menjadi Keuskupan). Tahun 1984-Juni 1986
menjadi Pembina Justitia Et Pax Indonesia. Tahun 1987-1994 menjadi
pastor bagi umat Jerman di Jakarta. Dan sejak 1994 sampai akhir hayatnya, Pater Bollen adalah pendiri, Pembina, penasihat dan pastor
pariwisata di Sea World Club Mumere.
Karya Pater Bollen di tanah Sikka tentu akan terus
dikenang. Terutama kecintaannya pada Indonesia, pada NTT, pada Flores dan pada
Sikka. Ia memulai karyanya di Sikka dan
ia pun mengakhiri karyanya di Sikka. Selasa 22 Desember 2020 sekitar pukul
18.00 wita di RSU TC Hillers, pater
Bollen pamit untuk kembali ke rumah Bapa di Surga. Selamat jalan Pater. Ragamu
pergi tapi semangatmu tetap tinggal dan
menjadi inspirasi bagi kami.***agust g thuru/tabloid MENTIK Denpasar.
Komentar
Posting Komentar